Pentingnya Literasi Finansial Untuk Tingkatkan Pemasaran Properti

Tingkat rata-rata disetujuinya pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) selama periode Januari - Maret 2022 hanya 19,80%.

Diolah dari: texthelp.com
Diolah dari: texthelp.com

RealEstat.id (Jakarta) - Para pelaku sektor properti memiliki peran penting dalam mengedukasi para calon pembeli dengan literasi finansial memadai, terutama sebelum melakukan proses pengajuan KPR pada bank. Sebagai contoh, Lamudi mencatat tingkat rata-rata disetujuinya pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dalam periode Januari - Maret 2022 hanya 19,80%.

Hal ini menunjukkan bahwa selain pentingnya sinergi pemerintah dan pengembang dalam menyediakan perumahan dengan harga terjangkau; di sisi lain, developer, agen properti, dan bank juga memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat dengan literasi finansial memadai agar mereka lebih paham mengenai kondisi finansial mereka masing-masing.

Baca Juga: Tips Mudah Generasi Milenial Memilih Produk KPR

“Di sini pemegang kepentingan sektor properti harus lebih mempertimbangkan penyampaian informasi mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan secara finansial sebelum pengajuan KPR lewat bank kepada seluruh calon pembeli properti. Ini menunjukan bahwa pengembang dan agen properti harus lebih siap memainkan peran proaktif dalam bagian edukasi publik,” tutur Mart Polman, CEO Lamudi.

Literasi finansial yang dimaksud, imbuhnya, antara lain berupa penentuan bujet mengenai rumah yang ingin dibeli, pengetahuan mengenai uang muka minimal dan tenor KPR, pelunasan terhadap semua cicilan kredit yang masih tertunggak, pengetahuan tentang manajemen keuangan dan pengetahuan mengenai pentingnya asuransi properti. 

“Ini semua harus berhasil dikomunikasikan melalui jasa konsultasi tepercaya, disini pengembang dan agen harus beradaptasi dengan tuntutan pasar baru dimana ketersediaan informasi memadai memiliki korelasi langsung terhadap pemasaran properti,” tambah Mart Polman.

Baca Juga: Bank BTN Tawarkan Produk KPR Menarik Bagi Generasi Milenial

Generasi milenial dan generasi Z merupakan klasifikasi demografi  pencari properti utama dalam platform Lamudi.co.id atau 53,2%. Generasi milenial dan generasi Z inilah merupakan pencari properti pertama yang semakin menuntut mudahnya akses informasi terhadap pencarian properti terutama dalam segi pembiayaan rumah. Generasi ini juga memiliki tingkat penghasilan yang beragam.

Menurut data dari Kementerian Keuangan, pembangunan rumah harga terjangkau untuk MBR masih berada pada tahap 56,75% dari 70% yang ditargetkan pada tahun 2024 yang setara dengan 11 juta rumah tangga.

Menurut Mart, hal ni merupakan kesempatan bagi Lamudi, pelaku sektor properti untuk mencari solusi jangka panjang dalam meningkatkan akses terhadap kepemilikan properti terutama dalam segi edukasi.

Baca Juga: Ini Dia, Syarat Peserta BPJS Ketenagakerjaan Dapat Kredit Rumah

"Kami memastikan bahwa jaringan agen yang bekerja dengan kami dibekali dengan kemampuan konsultasi properti yang menggabungkan pengetahuan pasar properti dan strategi pemasaran digital. Ini dilatarbelakangi oleh keinginan kami untuk mempermudah pengalaman pencarian properti semua orang melalui layanan satu atap,” tutup Mart.

Sebagai informasi, Lamudi kini telah bermitra dengan lebih dari 15 ribu jaringan agen properti yang dilengkapi dengan kemampuan konsultasi finansial untuk mendukung literasi keuangan para calon pembeli properti. Dalam mempermudah perjalanan pencarian properti bagi semua, tenaga agen Lamudi telah dibekali dengan literasi digital memadai dalam utilisasi data online.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Fahri Hamzah, Wamen PKP (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Fahri Hamzah, Wamen PKP (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Ilustrasi mengurus HGB ke SHM, (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi mengurus HGB ke SHM, (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi-perhitungan-Pajak-Penjualan-Apartemen-Second-Bagi-Pembeli-dan-Penjual. (Sumber: Istock)
Ilustrasi-perhitungan-Pajak-Penjualan-Apartemen-Second-Bagi-Pembeli-dan-Penjual. (Sumber: Istock)