Pembangunan Huntap Cianjur Tahap II Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Pembangunan sebanyak 151 unit Huntap yang berlokasi di Desa Murnisari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur tersebut dilakukan dengan teknologi RISHA yang tahan gempa.

Pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Cianjur Tahap II (Foto: Kementerian PUPR)
Pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Cianjur Tahap II (Foto: Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Cianjur) – Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) mempercepat proses pembangunan Hunian Tetap atau Huntap Tahap II untuk relokasi masyarakat terdampak bencana alam gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.

Pembangunan sebanyak 151 unit Huntap yang berlokasi di Desa Murnisari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur tersebut dilakukan dengan teknologi rumah instan sederhana sehat (RISHA).

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto mengatakan, pihaknya menargetkan Huntap di Cianjur ini selesai sebelum Lebaran tiba, sehingga masyarakat bisa tinggal di rumah baru dan layak huni.

Baca Juga: Tahan Gempa, Kementerian PUPR Bangun 151 Huntap Tahap II di Cianjur

"Kami terus mempercepat pembangunan Huntap relokasi tahap II untuk masyarakat di Kabupaten Cianjur yang terdampak gempa bumi. Saat ini dari target 151 unit yang akan dibangun sudah ada 142 unit yang secara struktur bangunan sudah berdiri dan tertutup atap dan dinding serta lengkap dengan pintu dan jendela," ujar Iwan Suprijanto saat meninjau progres pembangunan Huntap Tahap II di Desa Murnisari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (21/3/2023).

Pembangunan Huntap Tahap II, imbuhnya, harus mendapat perhatian khusus mengingat masih banyak masyarakat terdampak yang masih mengungsi dan tinggal di tenda pengungsian. Hal tersebut tentunya akan menimbulkan dampak lain misalnya timbulnya penyakit yang dapat menggung kesehatan para pengungsi khususnya anak-anak dan orang tua lanjut usia.

Dirinya juga mengajak semua pihak untuk melihat pembangunan Huntap untuk para pengungsi bukan sebagai sebuah proyek tapi merupakan operasi kemanusiaan yang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat.

Baca Juga: Harga Rumah Tahan Gempa RISHA 'Cuma' Rp150 Juta, Ini Spesifikasinya

Oleh karena itu, Kementerian PUPR berharap dukungan dan kolaborasi dari semua pihak yang terlibat penanganan pasca bencana di Kabupaten Cianjur agar para pengungsi bisa segera  mendapatkan bantuan dan tempat tinggal yang layak huni.

"Pembangunan Huntap ini bukan proyek tapi adalah bagian dari operasi kemanusiaan yang harus dilaksanakan secara cepat dan tepat karena banyak rumah masyarakat yang rusak dan harus direlokasi. Saya juga berjanji agar para pengungsi di Kabupaten Cianjur bisa segera menempati Huntap Relokasi Tahap II ini secepatnya sehingga mereka bisa Lebaran di rumah baru," katanya.

Dari data yang ada di Direktorat Jenderal Perumahan, kontraktor pelaksana pembangunan Huntap Relokasi Tahap II dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya dan Manajemen Konstruksi PT Indah Karya. Dari target 151 unit yang akan dibangun, di lapangan sudah terbangun sebanyak 142 unit lengkap dengan atap dan dinding serta jendela dan pintu.

Baca Juga: Yayasan Metropolitan Peduli Rampungkan Renovasi SDN Jambudipa 1 yang Terkena Gempa Cianjur

Hunian yang dibangun dengan tipe 36  dan luas kavling 75 meter persegi tersebut tetap menggunakan teknologi rumah tahan gempa Risha yang merupakan hasil inovasi Kementerian PUPR.

Selain itu, kompleks perumahan yang berada di belakang Kantor Kecamatan Mande tersebut juga akan dilengkapi dengan berbagai prasarana penunjang seperti mushola dan balai warga serta taman serta penanaman pohon penghijauan.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Huntap Relokasi Tahap I untuk warga terdampak bencana yang berlokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku sebanyak 200 unit.

Baca Juga: PUPR dan BNPB Lakukan Sosialisasi Rumah Tahan Gempa, Apa Saja Kelebihannya?

Proses pembangunannya merupakan salah satu respon cepat Kementerian PUPR untuk segera menyediakan hunian untuk masyarakat yang rumahnya rusak berat dan berada di lokasi zona merah yang ditetapkan oleh BMKG sehingga perlu segera direlokasi ke lokasi yang aman.

"Untuk Huntap Tahap I proses pembangunannya dimulai sejak tanggal 1 Desember 2022 atau sekitar 10 hari setelah gempa bumi terjadi dan saat ini sudah mulai dihuni oleh masyarakat. Jadi kami juga berharap Huntap Tahap II ini bisa segera selesai dan tinggal penyelesaian akhir sehingga Lebaran nanti masyarakat bisa berkumpul bersama keluarga di rumah yang baru," harapnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)