RealEstat.id (Jakarta) – Di sepanjang tahun 2024, ada dua mal yang resmi beroperasi di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek), yakni Puri Indah Mall 2 (Jakarta Barat) dan Pakuwon Mall Bekasi (Bekasi).
Konsultan properti Colliers Indonesia mencatat, dengan beroperasinya dua mal baru tersebut, total pasokan ruang ritel di Jabodetabek mencapai 8,1 juta meter persegi (Jakarta 4,9 juta m2 dan Bodetabek 3,2 juta m2).
Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia mengungkapkan, proses konstruksi beberapa proyek mal di Jakarta dan Bodetabek masih terus berlanjut.
Baca Juga: Diterpa Isu Daya Beli, Seperti Apa Pasar Ritel Jakarta ke Depan?
"Diperkirakan akan ada tambahan sekitar 300.000 meter persegi pasokan ruang ritel baru di Jabodetabek pada rentang tahun 2025 - 2026," tuturnya.
Data Colliers Indonesia menyebut, rata-rata tingkat hunian ruang ritel di Jakarta mencapai 74,1% sepanjang 2024, atau masih cenderung stabil dibanding 2023.
Sementara itu, rerata tingkat hunian ruang ritel di Bodetabek berada di angka 68,8% selama tahun 2024.
Rerata tingkat hunian di Bodetabek mengalami sedikit penurunan dibandingkan 2023, yang disebabkan oleh adanya pasokan baru yang cukup signifikan.
Baca Juga: Pusat Ritel Kelas Middle-Low di Jakarta Tergerus Toko Online
Menurut Ferry Salanto, tingkat komitmen penyewa ikut memberikan pengaruh terhadap proyeksi rerata tingkat hunian ruang ritel.
"Meskipun masih akan ada tambahan pasok baru, rerata tingkat hunian ritel Jabodetabek diperkirakan tumbuh sekitar 3% per tahun selama 2025 - 2028," katanya.
Tarif Dasar Sewa dan Biaya Pemeliharaan
Di 2024, tarif dasar sewa ruang ritel di Jakarta berkisar Rp564.111 per meter persegi per bulan, sedangkan di Bodetabek Rp385.310 per meter persegi per bulan.
"Baik di Jakarta dan Bodetabek, rerata tarif dasar sewa di 2024 sedikit mengalami pertumbuhan dibandingkan 2023," terang Ferry Salanto.
Baca Juga: Tarif Sewa Ritel di Jakarta Berpotensi Naik, Peritel Disarankan Lakukan Hal Ini
Colliers Indonesia memprediksi, sejalan dengan tingginya permintaan, beberapa mal memungkinkan menaikkan tarif sewa.
Rerata tarif sewa diperkirakan tumbuh 5% - 7% per tahun selama periode 2025 – 2028 di Jakarta dan Bodetabek.
Sementara itu, biaya pemeliharaan ruang ritel di Jakarta dan Bodetabek masing-masing tercatat sebesar Rp154.035 dan Rp124.881 per meter persegi per bulan.
Pasok baru dan kenaikan biaya operasional termasuk upah buruh (UMR) memberi andil terhadap biaya pemeliharaan yang diperkirakan akan mengalami kenaikan 3% - 4% per tahun selama 2025 – 2028
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News