Pasar Ritel Surabaya Diprediksi Tumbuh 4% per Tahun

Tren positif pasar ritel Surabaya didorong terutama oleh meningkatnya kepercayaan retailer fashion serta makanan dan minuman.

Pakuwon Mall Surabaya. (Sumber: Pakuwon Jati)
Pakuwon Mall Surabaya. (Sumber: Pakuwon Jati)

RealEstat.id (Jakarta) - Pasar ritel Surabaya terus berkembang seiring dengan upaya pengelola pusat perbelanjaan untuk menarik pengunjung.

Berdasarkan data dari konsultan properti global, Colliers, tingkat hunian keseluruhan pada kuartal II-2024 mal di Surabaya mencapai 72,5%.

Angka tersebut menunjukkan peningkatan yang moderat apabila dibandingkan dengan kuartal I-2024.

Diproyeksikan tingkat hunian pusat perbelanjaan di Surabaya mencapai sekitar 76% pada tahun 2025, dan akan meningkat sekitar 3% per tahun hingga 2027.

Baca Juga: Pendekatan Inovatif Penting untuk Tingkatkan Daya Saing Ritel, Seperti Apa?

Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto mengatakan bahwa sebagai kota metropolitan, Surabaya menawarkan pilihan tempat belanja yang beragam.

"Surabaya terus menjadi sentra aktivitas berbelanja, terutama yang terkonsentrasi di mal-mal dengan lalu lintas tinggi," kata Ferry Salanto dikutip dari keterangan pers, Selasa (11/03/2025).

Aktivitas sewa-menyewa yang tinggi terpantau di salah satu mal terkemuka, yang merupakan bagian dari komplek bangunan komersial dan residensial.

Baca Juga: Konsumen Kembali Minati Ritel Fisik, Konsep Omni Channel Mulai Dilirik

Pasar Ritel Surabaya Akan Bertumbuh

Lebih lanjut Ferry Salanto menyarankan agar tetap menarik, pemilik mal (landlord) dapat memaksimalkan retailer yang berorientasi pada gaya hidup.

Selain itu, mereka dapat menawarkan opsi sewa ruang ritel yang fleksibel untuk menarik merek-merek baru.

"Landlord juga dapat mengembangkan strategi pemasaran yang efektif, seperti program loyalitas dan promosi, untuk meningkatkan jumlah pengunjung," ujar dia.

Colliers Indonesia melihat selama 2025-2027 permintaan ruang ritel di Surabaya diperkirakan akan tumbuh sekitar 4% per tahun.

Baca Juga: Inilah 5 Mall Tertua di Indonesia yang Masih Bertahan hingga Kini

Tren positif pasar ritel Surabaya tersebut didorong terutama oleh meningkatnya kepercayaan retailer fashion serta makanan dan minuman.

Kondisi ini idealnya mendorong pemilik mal untuk berinvestasi dengan memodernisasi properti dan menciptakan lingkungan ritel yang lebih menarik.

"Untuk tarif sewa kami memperkirakan akan tumbuh sekitar 2% pada tahun 2025. Sedangkan service charge mungkin naik hampir 3%," pungkas Ferry.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Lippo Mall Nusantara  (Foto: Realestat.id)
Lippo Mall Nusantara (Foto: Realestat.id)
Industri otomotif. (Foto: Pixabay)
Industri otomotif. (Foto: Pixabay)
Desain rumah di proyek Ecoverse (Foto: NPG Indonesia)
Desain rumah di proyek Ecoverse (Foto: NPG Indonesia)