Pasar Perumahan Primer Jakarta Meningkat, Ini Penyebabnya!

Meski terjadi pergerakan positif di pasar perumahan Jakarta, namun para stakeholder harus tetap waspada, karena kondisi saat ini belum sepenuhnya membentuk pola pergerakan stabil.

Perumahan Jakarta Garden City (Foto: Dok. Modernland)
Perumahan Jakarta Garden City (Foto: Dok. Modernland)

RealEstat.id (Jakarta) - Pasar perumahan di Ibukota Jakarta kembali menggeliat. Hal ini terlihat dari pergerakan penjualan rumah primer di Jakarta pada kuartal II-2020 yang mengalami kenaikan sebesar 21,9% secara kuartalan (qtq), atau senilai Rp101.486.079.800.

Kondisi ini merupakan rebound setelah pada kuartal sebelumnya sempat turun hingga 33,3%. Demikian hasil riset Indonesia Property Watch (IPW) yang diterima Realestat.id.

Menurut Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch, tren peningkatan penjualan mulai terlihat sejak pertengahan Mei 2020. Beberapa promo dan penawaran menarik dari pihak pengembang membuat pasar bergerak naik.

Baca Juga: Pasar Perumahan Jakarta Mulai Terdampak COVID-19

"Hal ini juga memperlihatkan bahwa sebenarnya pasar perumahan primer Jakarta masih menyimpan daya beli," kata Ali.

Dia menuturkan, anjloknya penjualan perumahan primer di Jakarta pada kuartal sebelumnya diperkirakan lebih dikarenakan ketatnya PSBB (pembatasan sosial berskala besar) yang dilakukan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19. Terbukti sejak dilonggarkannya PSBB, pasar kembali mengalami pertumbuhan.

"Meskipun demikian pasar tetap harus tetap waspada, karena kondisi saat ini belum sepenuhnya membentuk pola pergerakan yang stabil," imbuhnya.

Baca Juga: 6 Wajah Bisnis Properti Tanah Air di Era “New Normal”

Dari total penjualan tersebut, segmen harga rumah di atas Rp2 miliar mendominasi sebesar 57,69% dan selebihnya merupakan rumah dengan harga Rp1 miliar - Rp2 miliar sebesar 42,31%. Tidak ada penjualan rumah dibawah Rp1 miliar di Jakarta pada periode ini.

Meskipun secara komposisi lebih rendah, namun peningkatan tertinggi terjadi di perumahan dengan segmen harga Rp1 miliar – Rp2 miliar, yakni sebesar 144,4%. Sedangkan tingkat penjualan rumah pada segmen harga di atas Rp2 miliar juga mengalami peningkatan sebesar 11,1%. Dengan volume penjualan seperti itu membuat harga rumah rata-rata yang terjual pada kuartal II-2020 memperlihatkan pergeseran ke segmen yang lebih rendah dengan harga jual rata-rata Rp1.951.655.381.

"Ada indikasi awal terjadi pergeseran pembeli rumah baru di segmen besar di atas Rp2 miliar mengarah ke luar Jakarta, baik ke arah barat maupun ke timur. Pengembangan kawasan yang lebih baik di daerah penyangga Jakarta membuat pasar relatif mulai bergeser," pungkas Ali Tranghanda.

redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Dalam laporan bertajuk Global Investor Outlook memprediksi pasar properti Asia Pasifik  berkembang dengan pesat. (Sumber: Colliers)
Dalam laporan bertajuk Global Investor Outlook memprediksi pasar properti Asia Pasifik berkembang dengan pesat. (Sumber: Colliers)
Ilustrasi masa depan real estat di Asia Pasifik. (Sumber: Asia Today)
Ilustrasi masa depan real estat di Asia Pasifik. (Sumber: Asia Today)
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium (paling kiri) mengatakan, developer masih tetap harus bekerja keras untuk memasarkan proyeknya di 2025. (Foto: Istimewa)
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium (paling kiri) mengatakan, developer masih tetap harus bekerja keras untuk memasarkan proyeknya di 2025. (Foto: Istimewa)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)