RealEstat.id (Jakarta) - Permintaan terhadap sewa apartemen servis (serviced apartment) di Jakarta baru-baru ini mengalami peningkatan dan pergeseran tren
Bila sebelumnya apartemen disewa untuk urusan bisnis, tetapi kini menjadi akomodasi untuk pelanggan yang ingin rekreasi atau staycation bersama keluarga di akhir pekan.
Tren ini dipicu oleh kondisi selama pandemi Covid-19, di mana serviced apartment menawarkan privasi yang lebih besar dan ruang yang lebih luas dibandingkan dengan hotel pada umumnya.
Baca Juga: Sejumlah Sentimen Positif Dorong Permintaan Apartemen Jakarta di Semester II 2024
Berdasarkan laporan terbaru Colliers International Indonesia, tipe apartemen dengan dua kamar tidur menjadi unit yang paling dicari selama kuartal III-2024, yakni sebesar 62,5% .
Konsultan real estat tersebut menilai hal ini kemungkinan karena kesesuaian fungsional bagi penyewa individu maupun pasangan.
Potensi Sewa yang Menjanjikan
Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto mengatakan banyak apartemen servis yang dikelola oleh operator internasional mengalami peningkatan hunian yang moderat.
"Secara keseluruhan, kami melihat bahwa sektor apartemen servis di Jakarta memiliki potensi jangka panjang yang menjanjikan," kata Ferry Salanto.
Baca Juga: Bagaimana Proyeksi Industri Perhotelan Indonesia di Tahun 2024? Simak Riset Colliers Berikut Ini
Hal ini sejalan dengan perubahan demografi ekspatriat, di mana mayoritas datang sendiri atau bersama pasangannya dibandingkan mereka yang membawa keluarganya.
Lebih lanjut Ferry menerangkan, harga sewa apartemen hotel Jakarta mengalami sedikit penyesuaian di area non-CBD karena adanya proyek baru yang menawarkan tarif promosi.
Keberadaan apartemen servis untuk jangka panjang dan jangka pendek menyiratkan kemampuan sektor ini untuk menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan penyewa.
Baca Juga: Pasar Properti Asia Pasifik Diprediksi Berkembang Pesat di 2025
Selain itu, prospek sewa apartemen servis Jakarta tetap menjanjikan karena beberapa hal. Diantaranya, negara diperkirakan akan menarik investasi langsung asing.
"Kondisi ini dapat mendorong permintaan jangka panjang dari korporat, dan memiliki basis permintaan potensial yang substansial dari kelas menengah yang sedang berkembang," tandas Ferry Salanto.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News
