Meriahkan Hapernas 2021, Bank BTN Gelar Akad KPR Massal

Memeriahkan puncak peringatan Hapernas 2021, Bank BTN menggelar akad KPR massal bagi 7.500 debitur baik konvensional maupun syariah.

Akad KPR Bank BTN di peringatan Hapernas 2021 (Foto: Kementerian PUPR)
Akad KPR Bank BTN di peringatan Hapernas 2021 (Foto: Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Jakarta) - Sebagai bank yang fokus dalam pembiayaan perumahan rakyat, PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk ikut memeriahkan rangkaian kegiatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) 2021 yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR). Dalam Hapernas tahun 2021 ini, Bank BTN menggelar akad KPR Massal untuk 7.500 debitur.

Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo mengatakan, Hapernas ini merupakan salah satu kegiatan, gerakan dan upaya semua pemangku kepentingan dalam penyediaan rumah bagi seluruh rakyat Indonesia yang terjangkau.

“Bank BTN mendukung upaya pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam penyediaan perumahan rakyat yang terjangkau dan berkualitas. Tentu BTN akan menyediakan pembiayaan yang mudah dan cepat sesuai dengan program pemerintah untuk rumah subsidi,” tutur Haru Koesmahargyo usai menghadiri puncak acara peringatan Hapernas tahun 2021 di Jakarta, Rabu (25/8/2021).

Baca Juga: Resmi Dibuka, Pameran Virtual KPR BTN Merdeka Tawarkan Hunian Mulai Rp150 Juta

Menurut Haru, untuk memeriahkan puncak peringatan Hapernas 2021, BTN menggelar akad KPR massal terhadap 7.500 debitur baik konvensional maupun syariah. Akad KPR massal ini menandakan permintaan rumah yang masih tinggi khususnya bagi rumah subsidi.

"Hingga akhir Agustus 2021 ini, Bank BTN optimistis dapat melakukan akad KPR massal bisa tembus 10.000 debitur, dan alhamdulillah kemarin Bank BTN sudah mendapatkan tambahan dana subsidi. Hal ini akan mendorong dan mempercepat penyediaan perumahan dan mudah mudahan bisa diselesaikan sampai dengan bulan Oktober tahun ini,” katanya.

Haru menegaskan, untuk alokasi anggaran rumah subsidi tahun depan yang mencapai Rp28,2 triliun, Bank BTN siap mendukung pemerintah dengan menyerap anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk tahun 2022 lebih besar lagi dibandingkan tahun ini.

Baca Juga: KPR Subsidi Jadi Motor Penggerak Kinerja Kredit Bank BTN

“Tahun depan tentu kami harapkan dana Subsidi dapat ditingkatkan untuk dapat kami salurkan kepada masyarakat MBR karena permintaannya masih cukup tinggi. Bank BTN rata rata menyalurkan KPR sebesar 200 ribu unit. Mudah-mudahan kuota tahun depan akan lebih besar lagi, sejalan dengan permintaan masyarakat yang masih cukup tinggi di masa pandemi ini,” jelas Haru.

Menurutnya, pemerintah sangat memperhatikan sektor perumahan rakyat.Terlebih kebutuhan akan rumah diberbagai daerah cukup tinggi dan masyarakat yang belum punya rumah juga masih banyak.

Haru menuturkan, Bank BTN sudah menyiapkan berbagai strategi termasuk bermitra dengan asosiasi pengembang perumahan, BP Tapera dan SMF dalam penyaluran rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Baca Juga: Akad Perdana Digelar, KPR Tapera BTN Resmi Bergulir

“Kami yakin dan optimistis, panyaluran pembiayaan rumah subsidi tahun depan akan lebih baik lagi. Mudah mudahan pandemi mulai mereda, sehingga penyerapannya akan jauh lebih baik. Karena sektor perumahan ini menjadi salah satu sumber untuk meningkatkan ekonomi nasional lebih baik lagi,” jelasnya.

Sebelumanya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memberikan tambahan kuota kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi FLPP kepada Bank BTN sebanyak 23.562 unit. Dengan tambahan tersebut, total kuota KPR FLPP yang didapat Bank BTN dari pemerintah sebanyak 104.562 unit.

Hingga semester I 2021, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar 5,59% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp251,83 triliun menjadi Rp265,9 triliun. KPR Subsidi masih menjadi motor utama penggerak penyaluran kredit Bank BTN dengan kenaikan sebesar 11,17% (yoy) menjadi Rp126,29 triliun per semester I 2021. Kredit konsumer non-perumahan juga tercatat meningkat di level 17,47% (yoy) menjadi Rp5,43 triliun per Juni 2021.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Fahri Hamzah, Wamen PKP (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Fahri Hamzah, Wamen PKP (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Ilustrasi mengurus HGB ke SHM, (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi mengurus HGB ke SHM, (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi-perhitungan-Pajak-Penjualan-Apartemen-Second-Bagi-Pembeli-dan-Penjual. (Sumber: Istock)
Ilustrasi-perhitungan-Pajak-Penjualan-Apartemen-Second-Bagi-Pembeli-dan-Penjual. (Sumber: Istock)