Mengenal Warna Monokromatik Pada Interior dan Tips Aplikasinya

Penggunaan skema warna monokromatik akan menimbulkan kesan ruangan menjadi bernuansa maskulin, elegan dan terlihat lebih simpel.

Aplikasi warna monokromatik pada interior hunian merupakan perpaduan beberapa palet yang bersumber dari satu warna dengan gradasi yang berbeda. (Foto: Pinterest)
Aplikasi warna monokromatik pada interior hunian merupakan perpaduan beberapa palet yang bersumber dari satu warna dengan gradasi yang berbeda. (Foto: Pinterest)

RealEstat.id (Jakarta) - Pemilihan warna dalam interior rumah tidak hanya mampu menaikan estetika keindahan semata, namun juga memiliki efek psikologis bagi para penghuni di dalamnya.

Melalui aplikasi tone warna ruangan yang tepat, bisa memberi kenyamanan dan ketenangan bagi penghuni ketika berada di dalam rumah.

Setiap tahun tren warna interior akan mengalami pergantian sesuai dengan kondisi sosial-budaya masyarakat yang terjadi pada masa itu.

Baca Juga: 5 Kelebihan Bila Anda Menerapkan Desain Rumah Bergaya Minimalis

Namun diantara skema yang ada, jenis warna monokromatik selalu menjadi pilihan alternatif untuk pemilik rumah. Penggunaan warna monokromatik dapat mengakibatkan kesan ruangan yang maskulin, elegan dan simpel.

Warna monokromatik adalah hasil warna yang diperoleh dari gradasi warna dasar yang Anda pilih. Kombinasi terang dan gelap akan terlihat dalam aplikasi warna tersebut, sehingga terlihat dinamis.

Meski bersumber dari satu tone saja, namun terdapat gradasi warna monokromatik yang diaplikasikan kedalam desain interior.

Baca Juga: Menyulap Ruang Keluarga Jadi Nyaman Dengan Konsep Lesehan

Bagi Anda yang ingin menerapkan skema warna monokromatik pada interior hunian, disarankan untuk menerapkan pula gradasi warna utamanya, sehingga ruangan akan terkesan lebih hidup.

Contohnya saja, apabila Anda memilih hitam sebagai warna utama, maka selanjutnya dapat memilih warna-warna yang lebih terang, seperti abu-abu atau putih.

Teknik penggunaan warna monokromatik dapat dikombinasikan di berbagai elemen interior, seperti furnitur, lantai hingga aksesori dekoratif lainnya.

Baca Juga: Arsitektur dan Desain di Era 4.0, Peluang Atau Tantangan?

Warna utama yang dipilih dapat diaplikasikan pada bagian yang menjadi point of interest ruangan. Misalkan, mengaplikasikan warna hitam pada sofa, karpet ataupun pada salah satu bidang dinding yang menonjol.

Terapkan pula warna sekunder pada bidang lainnya, misalnya warna putih pada finishing, plafon atau upholstery armchair. Adapun warna aksen seperti abu-abu atau krem bisa ditampilkanmelalui elemen dekoratif seperti karpet, gordyn atau cushions.

Sebagai tambahannya, agar tampil lebih dinamis, kolaborasikan juga dengan elemen pencahayaan berwarna kuning, sebagai aksen untuk ‘menghidupkan’ suasana ruang.

Berita Terkait

Ilustrasi cara Mengusir tikus dengan kopi. (Sumber:  Freepik)
Ilustrasi cara Mengusir tikus dengan kopi. (Sumber: Freepik)
Ilustrasi mengubah HGB ke SHM. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi mengubah HGB ke SHM. (Sumber: Shutterstock)
Ruang kerja di perkantoran (Foto: Pixabay)
Ruang kerja di perkantoran (Foto: Pixabay)