RealEstat.id (Jakarta) – Memiliki hunian idaman memang tak melulu harus dari nol. Selain membangun dari awal, Anda juga bisa meningkatkan kualitas rumah dengan cara melakukan renovasi atau memperbaiki.
Dalam melakukan tiga opsi tersebut, ada beberapa panduan yang perlu Anda perhatikan. Pasalnya, merenovasi, memperbaiki, apalagi membangun rumah adalah sebuah keputusan besar.
Georgi Ferdwindra Putra, Co-CEO dan Co-Founder Gravel menjelaskan, jika mendambakan kebebasan desain tanpa batas dan anggaran besar sudah siap, membangun rumah baru adalah pilihan tepat.
Namun, imbuhnya, jika ingin mengubah rumah eksisting dengan biaya yang lebih terjangkau, renovasi bisa menjadi solusi.
Baca Juga: Tips Atasi Cat Menggelembung, Dinding Rumah Kembali Indah dan Mulus
"Sementara itu, perbaikan rumah cocok untuk menjaga kondisi rumah tetap baik dan mengatasi masalah kecil,” tutur Georgi Ferdwindra Putra.
Secara garis besar, sebelum memutuskan, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor berikut:
Kebutuhan
Apa yang ingin Anda capai? Apakah Anda butuh ruang lebih, fungsi baru, atau hanya ingin menyegarkan tampilan rumah?
Kondisi Rumah
Jika rumah sudah tua atau rusak, pertimbangkan apakah membangun ulang mungkin lebih baik? Jika kondisinya masih baik, renovasi bisa menjadi pilihan.
Anggaran
Berapa banyak dana yang Anda siapkan?
Waktu
Berapa lama waktu yang Anda miliki dan bisa Anda sisihkan untuk menyelesaikan proyek?
Baca Juga: Tips Membangun Tangga yang Aman dan Ideal di Rumah Anda
Membangun Rumah Baru
Membangun rumah dari awal adalah pilihan ideal jika Anda memiliki visi yang jelas tentang rumah impian dan ingin setiap detailnya sesuai kebutuhan dan keinginan penghuni rumah.
Seperti menggambar di kanvas kosong, Anda bisa menentukan sendiri desain, tata letak, material, dan fitur rumah sesuai selera dan gaya hidup.
Namun, banyak hal yang harus dipertimbangkan ketika membangun rumah baru, antara lain investasi waktu, tenaga, dan biaya yang besar.
Hal yang pasti dan paling utama, Anda sudah menyiapkan lahan dulu. Proses lain yang harus dilewati adalah mengurus perizinan (IMB), menyewa arsitek dan kontraktor, tukang, belanja material, serta memastikan proyek berjalan sesuai rencana.
Baca Juga: Rahasia Bangunan Rumah Tahan Lama dengan Perawatan Minim
Renovasi Rumah
Ini solusi untuk transformasi rumah dan menjadi pilihan tepat jika Anda ingin merombak sebagian atau seluruh bagian rumah yang sudah ada.
Mungkin Anda ingin menambah kamar, memperluas dapur, atau mengubah tampilan fasad rumah.
Renovasi memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan rumah dengan kebutuhan dan preferensi Anda tanpa harus membangun dari awal.
Dari segi biaya, yang harus Anda keluarkan untuk renovasi dapat bervariasi tergantung pada skala proyek dan material yang digunakan.
Penting untuk merencanakan dengan matang dan memilih kontraktor yang bisa diandalkan atau tukang yang terpercaya untuk memastikan hasil yang memuaskan.
Baca Juga: 3 Cara Merencanakan Pembangunan Rumah Lebih Optimal
Perbaikan Rumah
Pilihan ini dapat diambil bagi Anda yang ingin menjaga kondisi rumah tetap prima. Perbaikan rumah berfokus pada pemeliharaan dan perbaikan kerusakan pada bagian tertentu, seperti atap bocor, dinding retak, atau masalah kelistrikan.
Perbaikan atau pemeliharaan rutin penting untuk menjaga kualitas bangunan dan kenyamanan rumah Anda, namun sayangnya banyak yang sering mengabaikan.
Sementara itu, Fredy Yanto, Co-Founder dan Co-CEO Gravel mengatakan, biaya perbaikan biasanya lebih terjangkau daripada renovasi atau membangun rumah baru.
Menurutnya, kebanyakan pemilik rumah sering mengabaikan perbaikan rumah yang level kerusakannya kecil. Hal ini yang patut disayangkan. Pasalnya, kerusakan kecil bisa berkembang menjadi kerusakan besar tanpa disadari.
"Makanya, pemeliharaan dan perbaikan rumah secara rutin itu penting agar kualitas rumah tetap baik. Dan yang paling penting, biaya yang dikeluarkan juga tidak membengkak,” pungkas Fredy Yanto.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News