RealEstat.id (Tangerang) – Konsep pengembangan kota mandiri 'city within a city' telah menjadi tren di dunia, termasuk di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Dalam buku berjudul 'The Architecture of Community', arsitek dan urban planner, Léon Krier mengatakan bahwa konsep cities within the city atau 'kota-kota di dalam kota' merujuk pada pengembangan kawasan perkotaan yang dirancang sebagai entitas mandiri di dalam sebuah kota yang lebih besar.
Kawasan ini biasanya memiliki fungsi lengkap seperti perumahan, komersial, perkantoran, pendidikan, kesehatan, dan rekreasi, sehingga menciptakan ekosistem yang relatif otonom.
Konsep ini sering dikaitkan dengan pengembangan kawasan terpadu (mixed-use development) atau kota satelit, di mana infrastruktur dan layanan dirancang untuk memenuhi kebutuhan penduduk tanpa ketergantungan besar pada pusat kota utama.
Baca Juga: Hadirkan Konsep Open Space, Hampton Square Jadi Pusat Kuliner dan Gaya Hidup di Gading Serpong
Ada beberapa ciri utama dari konsep city within the city, pertama, integrasi fungsi yang menggabungkan berbagai aktivitas (hunian, bisnis, rekreasi) dalam satu kawasan.
Kedua, kemandirian, di mana fasilitas yang tersedia sangat lengkap, seperti pusat perbelanjaan, sekolah, rumah sakit, dan transportasi internal.
Ketiga, desain direncanakan dengan baik, di mana tata ruang dibuat terorganisir untuk menciptakan efisiensi dan kenyamanan.
Keempat, memiliki identitas unik dengan karakter atau tema tertentu yang membedakannya dari kota induk.
Konsep cities within the city muncul sebagai respons terhadap masalah urban seperti kemacetan, kepadatan penduduk, dan kebutuhan akan efisiensi ruang.
Hal ini juga mencerminkan gagasan untuk menciptakan lingkungan yang lebih terkontrol dan berkelanjutan di tengah pertumbuhan kota yang cepat.
Baca Juga: Sukses Pasarkan City Hub Commercial, Summarecon Serpong Raup Rp300 Miliar
Kota Terintegrasi, Nilai Investasi Lebih Tinggi
Pengamat Tatakota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga menjelaskan, konsep pengembangan kota mandiri 'city within a city' tidak terlepas gaya hidup masyarakat yang ingin serba praktis dan mencari tempat tinggal dengan lingkungan yang menyediakan berbagai fasilitas dan kebutuhan sehari-hari.
Preferensi sebuah kawasan hunian yang lengkap dan terintegrasi, antara lain memiliki akses yang mudah dijangkau, serta dekat dengan berbagai fasilitas, seperti transportasi umum, area rekreasi, pusat perbelanjaan, rumah sakit, taman, fasilitas pendidikan, dan tempat kerja.

"Konsep pengembangan perkotaan teringrasi yang ideal harus mengandung unsur 'Mentari' atau Menarik, Tangguh, dan Lestari," tutur Nirwono Joga, menerangkan.
Menurutnya, pengembang harus memperhatikan beberapa aspek antara lain: kota harus memiliki daya tarik kekinian, yakni: modern, canggih, digital, serta ramah lingkungan.
Berikutnya, pengembangan kawasan terintegrasi juga dibutuhkan penyediaan fasilitas publik yang dibutuhkan penghuni, menawarkan visi masa depan yang menjanjikan, serta menjadi kota yang menawarkan destinasi edu-ekowisata baru yang edukatif, kreatif, inovatif, dan inspiratif.
Baca Juga: Beli dan Pindah Rumah ke Gading Serpong Ternyata Enggak Seribet yang Kamu Bayangkan!
“Di koridor Barat Jakarta, ada beberapa kawasan yang sudah mengembangkan properti teringtegrasi, salah satunya kawasan Gading Serpong yang dikembangkan oleh Paramount Land," kata Nirwono Joga.
Dia menuturkan, saat ini Gading Serpong bisa menjadi salah satu contoh sukses sebuah kawasan hunian dan komersial terintegrasi yang dikembangkan dengan perencanaan matang.
"Dan sejatinya, properti di dalam kawasan perkotaan yang terintegrasi seperti di Paramount Gading Serpong ini cenderung memiliki nilai dan prospek investasi yang lebih tinggi," terangnya.
Ketersediaan fasilitas dan aksesibilitas yang baik meningkatkan daya tarik bagi calon konsumen, yang pada gilirannya akan mampu meningkatkan nilai properti di Paramount Gading Serpong secara berkesinambungan.
“Paramount Land salah satu pengembang yang berkontribusi besar bagi kawasan Gading Serpong dan sekitarnya serta dikenal sangat berpengalaman dalam mengembangkan kawasan district yang meliputi komersial dan hunian,” terang Nirwono Joga.
Baca Juga: Harga Mulai Rp4 Miliar, Summarecon Serpong Hadirkan City Hub Commercial
Hadirkan Victoria Central District
Melengkapi kawasan Gading Serpong, sekaligus melanjutkan kesuksesan Manhattan District dan Pasadena Central District, Paramount Land kembali merilis kawasan pengembangan batu, yaitu Victoria Central District.
Dikembangkan di atas lahan seluas 6 hektare, Victoria Central District akan merangkum beberapa area komersial dengan konsep berbeda untuk beragam kebutuhan bisnis.

District yang dikembangkan Paramount Land memiliki satu karakteristik yang sama, yakni konsep 10-minute city living, di mana segala kebutuhan terpenuhi hanya dalam waktu 10 menit.
Berlokasi super strategis di Jalan Boulevard Raya Gading Serpong, Victoria Central District berada di kawasan matang dengan captive market yang sangat pontensial, lantaran dikeliling area yang sudah business ready.
Baca Juga: Harga Mulai Rp3,6 Miliar, Gading Serpong Hadirkan Pasadena Square North Fase 2
Tak hanya itu, area komersial ini juga berada di kawasan sibuk yang dilintasi lebih dari 15.000 kendaraan per jam, sehingga memudahkan para pebisnis dalam memperkenalkan dan mengembangkan usaha mereka.
Dengan akses yang sangat terbuka dan eksposur sangat tinggi, Victoria Central District sangat mudah dijangkau dari mana saja. Hal ini sesuai dengan kampanye Gading Serpong: Everything is Near, Everything is Here.
Kawasan komersial ini juga berdekatan dengan fasilitas-fasilitas penting di Gading Serpong, di antaranya Pasar Modern Paramount, Bethsaida Hospital, Fame Hotel Gading Serpong dan Atria Hotel Gading Serpong, BEZ Auto Center, BEZ Plaza, fasilitas pendidikan seperti Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Matana University, dan Sekolah Tarakanita, area residensial, CBD Gading Serpong, dan lain-lain.
Poin terpenting, Victoria Central District merupakan produk Paramount Land, developer papan atas yang telah sukses mengembangkan area-area komersial populer di kawasan Gading Serpong, seperti Pisa Grande, Maggiore, Madison Grande, Manhattan District, Aniva, dan lain-lain.
Lewat produk komersial yang populer dan kerap viral di media sosial tersebut, membuat Gading Serpong makin populer dan menjadi top of mind sebagai pusat kuliner dan hiburan.
Tak hanya menjadi destinasi favorit bari warga Tangerang Raya, dalam beberapa tahun belakangan ini, Gading Serpong juga menjadi tujuan wisata—terutama kuliner—warga Jabodetabek.
Hal ini terbukti dari area-area komersial yang sangat ramai dan viral, didukung captive market yang terbentuk dari lebih dari 40 klaster perumahan yang dihuni 120.000 jiwa—belum termasuk komuter.
Paramount Land menghadirkan konsep ‘Everything is Near, Everything is Here’, di mana seluruh hunian, komersial, dan fasilitas kota lainnya berjarak sangat dekat dan sangat mudah diakses satu sama lain.
Selain itu, infrastruktur pun berkembang pesat seiring pertumbuhan kota. Sebut saja traffic management system untuk mengurai kemacetan serta jalan penghubung Gading Serpong - BSD City yang beroperasi sejak Januari 2025.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News