RealEstat.id (Bekasi) – Pengembang properti PT Lippo Cikarang, Tbk (LPCK) membukukan pendapatan sebesar Rp158 miliar selama Kuartal I 2023. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan Kuartal I 2022.
Penurunan ini disebabkan pada Kuartal I 2022 lalu, Perseroan melakukan serah terima secara massal Waterfront Travertine, proyek rumah tapak yang diluncurkan pada 2020 dan apartemen Orange County yang selesai pada 2019.
"Pada Kuartal I 2023, pendapatan Lippo Cikarang terutama berasal dari serah terima persediaan dari proyek perumahan dan industri serta pendapatan non-properti," tutur Rudy Halim, CEO dari PT Lippo Cikarang Tbk, dalam laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia.
Margin kotor Perseroan di Kuartal I 2023 berada di angka 50%, atau relatif stabil dibandingkan dengan margin sebesar 52% di tahun sebelumnya. Beban usaha untuk kuartal ini mencapai Rp60 miliar, naik 3% dari 1Q22.
"Peningkatan tersebut mencerminkan peningkatan pasca-covid dalam aktivitas terkait penjualan. Beban umum dan administrasi kuartal ini tidak mengalami peningkatan dari kuartal yang sama tahun lalu," kata Rudy Halim.
Sementara itu, meskipun terjadi penurunan pendapatan, EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) tetap positif sebesar Rp25 miliar atau 16% dari pendapatan.
Baca Juga: Lippo Cikarang (LPCK) Bukukan Pendapatan Rp1 Triliun di Tiga Kuartal 2022
Lippo Cikarang mencatat pra-penjualan sebesar Rp337 miliar pada Kuartal I 2023, atau naik 2% dibandingkan dengan Kuartal I 2022, dan mencapai 25% dari target untuk tahun 2023 sebesar Rp1,375 triliun.
Pra-penjualan pada Kuartal I 2023 didorong oleh permintaan yang kuat untuk proyek-proyek rumah tapak (Waterfront Uptown dan Cendana Spark), serta permintaan yang tinggi untuk lahan industri (Delta Silicon 3 dan Newton Techno Park), dengan kontribusi masing-masing sebesar 49% dan 35%.
Sedangkan, sisanya sebesar 16% terdiri dari penjualan residensial low-rise apartemen yang baru (Newville), apartemen high-rise yang ada, dan rukoruko komersial. Lippo Cikarang menjual sebanyak 313 unit dari proyek-proyek perumahan, industri dan komersial di atas.
Baca Juga: Gelontorkan Rp20 Triliun, SPS Group Luncurkan Megaproyek Cinity Seluas 500 Hektar di Cikarang
Rudy Halim mengatakan, pihaknya melihat banyak peluang pertumbuhan di industri properti. Selama Kuartal I 2023 saja, Lippo Cikarang telah berhasil melakukan pra-penjualan sesuai dengan target yang ditetapkan walaupun menghadapi banyak tantangan di sektor properti seperti suku bunga acuan yang meningkat dan tekanan inflasi.
"Dalam menghadapi tahun 2023, kami yakin akan tetap mempertahankan momentum pertumbuhan dengan strategi bauran produk yang tepat. Kami juga berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan untuk dapat melakukan serah terima tepat waktu kepada para konsumen kami,” pungkas Rudy Halim.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News