LG Electronics Bakal Operasikan Pabrik AC di Cikarang untuk Tingkatkan Produksi Pendingin Ruangan

Dengan total nilai investasi awal USD22 juta atau Rp374 miliar, pabrik AC LG di Cikarang ini memiliki kapasitas produksi 1,8 juta unit.

Peninjauan pembangunan pabrik AC LG Electronics Indonesia, Rabu (16/04/2025) di Kawasan MM2100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. (Foto: RealEstat.id/Adhitya Putra)
Peninjauan pembangunan pabrik AC LG Electronics Indonesia, Rabu (16/04/2025) di Kawasan MM2100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. (Foto: RealEstat.id/Adhitya Putra)

RealEstat.id (Bekasi) - LG Electronics Indonesia mengumumkan kesiapannya dalam mengoperasikan pabrik AC (Air Conditioner) baru di Kawasan MM2100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Menempati area 32.000 m2, pabrik terbaru ini akan memperluas fasilitas produksi perangkat pendingin ruangan LG di dalam negeri.

Perusahaan asal Korea Selatan ini telah menyiapkan dana investasi senilai USD22 juta atau setara dengan Rp374 miliar (Asumsi kurs Rp17.000) untuk pembangunan pabrik AC LG di Cikarang tersebut.

Presiden LG Electronics Indonesia, Ha Sang-chul mengatakan pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi awal sekitar 1,8 juta unit AC untuk kebutuhan rumah tangga maupun bangunan komersial.

Baca Juga: Buka Tahun 2025, LG Luncurkan Single Commercial AC Terbaru untuk Sektor Bisnis

Dalam rencananya, LG bakal meningkatkan kapasitas produksi hingga dua kali lipat pada tahun-tahun berikutnya.

"Kami akan menerapkan standar kualitas produksi yang sama bagi seluruh fasilitas produksinya di dunia," ujar Ha Sang-chul.

Salah satunya dengan menerapkan pengawasan kualitas yang ketat pada setiap tahapan produksi perangkat AC untuk memastikan performa maksimal, hemat energi, dan daya tahan yang andal.

Baca Juga: LG Resmikan HVAC Academy untuk Tingkatkan Kompetensi Tenaga Ahli Pendingin Ruangan

Sumbang Kebutuhan Pasar Domestik

Sementara itu saat peninjauan pembangunan pabrik AC LG Cikarang Bekasi, Rabu (16/04/2025), Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Faisol Reza mengapresiasi keberadaan fasilitas produksi tersebut.

Faisol menjelaskan nilai impor perangkat pendingin ruangan atau AC untuk rumah tangga menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia.

Sekadar informasi, nilai impor produk elektronika Indonesia tahun 2024 menembus angka USD25,43 miliar. Sementara untuk nilai ekspor produk elektronik hanya USD9,23 miliar.

Baca Juga: Lima Produk LG Raih Penghargaan Top Brand Award 2024

"Tingginya nilai impor mencerminkan besarnya permintaan pasar domestik yang meningkat, seiring dengan urbanisasi dan jumlah rumah tangga yang mencapai 32 juta," paparnya.

Wamen Faisol menerangkan permintaan tersebut tak bisa diimbangi oleh produksi perangkat AC nasional yang hanya 2,5 juta unit per tahun. Sedangkan kebutuhannya bisa mencapai 4,5 juta unit per tahun.

"Kami berharap kebutuhan ini dapat dipasok oleh pabrik AC di dalam negeri, termasuk oleh LG Electronics," katanya.

"Tentu, kapasitas produksi 1,8 juta unit pendingin ruangan akan signifikan menyumbang kebutuhan pasar domestik," tandas Faisol Reza.

Baca Juga: Digital Display LG Raih TKDN, Siap Dukung Kebutuhan Bisnis Komersial dan Dunia Pendidikan

Dorong Perekonomian dan TKDN

Product Director ES LG Electronics Indonesia, Mike Kim menambahkan pembangunan fasilitas produksi AC ini tak hanya berfokus pada upaya pemenuhan permintaan pasar saja.

Akan tetapi juga merupakan bentuk dukungan nyata perusahaan elektronik Negeri Ginseng tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dibangunnya pabrik AC LG di Cikarang Barat tersebut, imbuh Mike Kim, akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Baca Juga: LG Electronics dan Microsoft Bikin Inovasi AI yang Berempati Pada Penggunanya

Selain itu juga mendukung pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga lebih dari 40%, menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah.

"Pabrik ini tak hanya menambah kecepatan kami dalam memenuhi permintaan pasar domestik yang tinggi, tetapi juga untuk kebutuhan pasar mancanegera (ekspor),” tutup Mike Kim.

Pabrik AC LG Cikarang, Kabupaten Bekasi, ini dijadwalkan bakal siap beroperasi penuh pada akhir tahun 2025 mendatang.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Kawasan komersial Paramount Gading Serpong. (Foto: Dok. Paramount Land)
Kawasan komersial Paramount Gading Serpong. (Foto: Dok. Paramount Land)
Hampton Square di kawasan Manhattan District menghadirkan Open Concept Lifestyle Mall pertama di Kota Gading Serpong. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Hampton Square di kawasan Manhattan District menghadirkan Open Concept Lifestyle Mall pertama di Kota Gading Serpong. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
OXO The Pavilions yang mengusung konsep Wellness Living (Foto: Dok. OXO Group Indonesia)
OXO The Pavilions yang mengusung konsep Wellness Living (Foto: Dok. OXO Group Indonesia)
Desain rumah di proyek Ecoverse (Foto: NPG Indonesia)
Desain rumah di proyek Ecoverse (Foto: NPG Indonesia)