Lampaui Target, Realisasi FLPP Kuartal II 2022 Capai 99.557 Unit

Realisasi penyaluran dana FLPP per 30 Juni 2022 sebanyak 99.557 unit dengan nilai Rp11,06 triliun, atau 44,05% dari target tahun 2022.

Perumahan subsidi (Foto: Dok. PPDPP)
Perumahan subsidi (Foto: Dok. PPDPP)

RealEstat.id (Jakarta) – Terhitung per 4 Juli 2022, Penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini tercatat sebanyak 101.492 unit dengan nilai Rp11,27 triliun atau 44,91% dari target yang ditetapkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kepada Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).

Penyaluran dana FLPP di Kuartal II 2022 tercatat melebihi target yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan kepada BP Tapera. Realisasi penyaluran dana FLPP per 30 Juni 2022 sebanyak 99.557 unit dengan nilai Rp11,06 triliun, atau 44,05% dari target tahun 2022.

Baca Juga: Capai 341. 335 Peserta Aktif, PNS di Jawa Timur Dapat Manfaatkan Pembiayaan Tapera

“Semester I tahun 2022 kami ditargetkan untuk menyalurkan dana FLPP sebanyak 41% dari 226 ribu unit. Alhamdulillah telah tersalurkan 44,05% dari target yang ditetapkan. Kami akan selalu mengawal hal ini, tidak hanya dari sisi penyaluran dana namun juga dari sisi ketepatan sasaran dan kualitas bangunan,” ungkap Komisioner BP Tapera, Adi Setianto dalam siaran pers yang diterima RealEstat.id.

Penerima manfaat dana FLPP selama Kuartal II 2022, terbanyak diterima oleh debitur berusia 26 – 30 tahun, yakni sebanyak 33.249 unit, diikuti usia 19 – 25 tahun (30.536 unit), usia 31 – 35 (17.273 unit), usia 36 – 40 tahun (10.413 unit), dan sisanya di atas 40 tahun (8.086 unit). Penerima dana FLPP ini didominasi oleh pekerja swasta, yakni sebanyak 93.010 orang, PNS sebanyak 4.011 orang dan TNI/Polri sebanyak 2.536 orang.

Baca Juga: Bank BTN Helat Akad Massal KPR Subsidi 10.000 Unit Rumah Dalam Sehari

Dari bank penyalur, lima bank dengan realisasi tertinggi adalah Bank BTN (konvensional dan Syariah) sebanyak 65.882 unit, diikuti oleh Bank BNI (9.311 unit), Bank BRI (8.831 unit), Bank BJB (4.290 unit), serta BSI (3.157 unit).

“Kami masih optimistis untuk Kuartal III tahun 2022, target sebesar 68% dari 226 ribu unit akan dapat kami salurkan dengan baik,” ungkap Adi Setianto.

BP Tapera tidak saja hanya memastikan penyaluran dana FLPP dapat memenuhi target yang ditetapkan, melainkan kualitas bangunan dari hunian yang dibangun oleh para pengembang juga menjadi perhatian khusus. Dengan aplikasi Sistem Pemantauan Konstruksi (SiPetruk) yang telah ada saat ini, BP Tapera akan menggandeng pihak ketiga dalam hal proses verifikasi unsur/komponen bangunan yang diajukan oleh para pengembang.

Baca Juga: BP Tapera dan KORPRI Dorong PNS Miliki Rumah, Bagaimana Caranya?

“Saat ini kami terus berkomunikasi dengan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DJPI Kementerian PUPR) dalam segi teknis pelaksanaan untuk menjaga kualitas bangunan rumah subsidi. Kita harapkan bersama dalam waktu dekat atau di tahun ini sudah dapat direalisasikan,” imbuh Adi Setianto.

Hasil verifikasi yang dilakukan oleh SiPetruk nantinya akan menjadi salah satu syarat bagi para pengembang untuk memasukkan datanya ke aplikasi Sistem Kumpulan Pengembang (SiKumbang), yang selanjutnya dapat tampil dalam aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep). Hal tersebut merupakan upaya BP Tapera untuk akan memastikan rumah yang dibangun oleh pengembang dan akan dibeli oleh MBR adalah rumah yang layak untuk dihuni.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Fahri Hamzah, Wamen PKP (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Fahri Hamzah, Wamen PKP (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Ilustrasi mengurus HGB ke SHM, (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi mengurus HGB ke SHM, (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi-perhitungan-Pajak-Penjualan-Apartemen-Second-Bagi-Pembeli-dan-Penjual. (Sumber: Istock)
Ilustrasi-perhitungan-Pajak-Penjualan-Apartemen-Second-Bagi-Pembeli-dan-Penjual. (Sumber: Istock)