Lampaui Target di 2022, Dana PSU Naik Jadi Rp383 Miliar di 2023

Bantuan PSU di 2022 mencapai Rp169 miliar dengan menyasar 20.757 unit rumah, sementara di 2023 naik menjadi Rp383 miliar yang menyasar 27.825 unit rumah.

Foto: Kementerian PUPR
Foto: Kementerian PUPR

RealEstat.id (Jakarta) – Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) melaporkan, anggaran penyaluran bantuan prasarana sarana dan utilitas umum (PSU) rumah umum pada 2022 mencapai Rp169 miliar dengan menyasar sebanyak 20.757 unit rumah. Angka ini 1,01% lebih tinggi dibanding target yang ditetapkan, yakni 20.550 unit.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menjelaskan, dalam mendorong kepemilikan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Kementerian PUPR tidak hanya menyediakan rumah subsidi, tetapi juga melengkapi lingkungan perumahan melalui pembangunan PSU.

Lebih lanjut, Iwan Suprijanto mengatakan bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) merupakan stimulan bagi para pelaku pembangunan perumahan dalam membangun rumah MBR.

Baca Juga: Kementerian PUPR Serahkan Bantuan PSU Rp77,16 Miliar untuk 28 Kabupaten/Kota

“Pada tahun anggaran 2023, bantuan PSU untuk rumah umum senilai Rp383 miliar, sedangkan pembangunan PSU perumahan MBR sebanyak 27.825 unit,” kata Iwan Suprijanto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPRI RI, Rabu (25/1/2023) lalu.

Pembangunan rumah bersubsidi dan dukungan pembangunan PSU merupakan upaya pemerintah dalam mensukseskan Program Sejuta Rumah untuk mengurangi angka backlog perumahan di Indonesia.

Selain bantuan PSU, Ditjen Perumahan Kementerian PUPR pada tahun 2023 juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,022 triliun untuk pembangunan rumah susun sebanyak 5.347 unit, termasuk alokasi anggaran kegiatan multi years contract (MYC) 2022 - 2023 dan program OPOR (optimalisasi, pemeliharaan, operasi, dan rehabilitasi) sebanyak 59 tower dan hunian pekerja konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebanyak 22 tower.

Baca Juga: Pemda Bisa Manfaatkan PSU Perumahan Sebagai Bank Tanah

“Untuk rumah susun, capaiannya pada tahun 2022 sebanyak capaian 3.872 unit dari target 3.998 unit atau sebesar 99,84%,” kata Iwan Suprijanto.

Selanjutnya pembangunan rumah swadaya, pada tahun 2022 realisasi capaian sebesar 99,80% atau sebanyak 185.802 unit dari target 186.172 unit.

Untuk tahun 2023 ini, pembangunan rumah swadaya dialokasikan senilai Rp3,194 triliun melalui skema program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk 145.000 unit, termasuk mendukung program Penanganan Kemiskinan Esktrem (PKE).

Baca Juga: Perumahan Subsidi Mentari Village Balikpapan Terima PSU Rp473,27 Juta

Program penyediaan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah selanjutnya pembangunan rumah khusus. Pada TA 2023, pembangunan rumah khusus dialokasikan senilai Rp891 miliar untuk pembangunan 3.362 unit, termasuk loan CSRRP, kegiatan OPOR sebanyak 360 unit dan pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN (MYC 2022-2024).

“Untuk tahun 2022, anggaran pembangunan rumah khusus sebesar Rp1,145 triliun untuk membangun 5.770 unit dengan capaian 4.359 unit,” pungkas Iwan Suprijanto.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)