Kuartal I 2025, Jababeka (KIJA) Raup Laba Bersih Rp200 Miliar, Ini Proyek Andalannya

Di Kuartal I 2025, PT Jababeka, Tbk (KIJA) membukukan laba bersih Rp200,5 miliar, berbalik dari rugi bersih Rp107,7 miliar di Kuartal I 2024.

Kawasan Industri Kendal (Foto: Dok. Jababeka)
Kawasan Industri Kendal (Foto: Dok. Jababeka)

RealEstat.id (Jakarta) – Pengembang properti PT Jababeka Tbk (KIJA) sukses mencetak kinerja positif di kuartal I 2025 dengan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp1,291 triliun, atau tumbuh 87% (YoY) dibandingkan dengan Rp690 miliar di kuartal I 2024.

Corporate Secretary PT Jababeka Tbk (KIJA), Muljadi Suganda menjelaskan, pendapatan dari Pilar Land Development & Property melonjak 230% menjadi Rp690,1 miliar, naik dari Rp208,9 miliar di Kuartal I 2024.

"Pertumbuhan signifikan ini ditopang oleh penjualan tanah kavling sebesar Rp638,5 miliar, meningkat hampir enam kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," terangnya.

Baca Juga: Kinerja Fundamental Bisnis Makin Solid, Jababeka (KIJA) Raih Laba Bersih Rp770 Miliar di 2024

Sementara itu, imbuh Muljadi, Kawasan Kendal menjadi kontributor utama, mencerminkan daya tariknya sebagai kawasan investasi baru yang menjanjikan.

Penjualan properti dengan bangunan (rumah dan tanah, apartemen, ruang perkantoran, dan bangunan pabrik standar) dan sewa menghasilkan pendapatan sebesar Rp51,6 miliar.

Pendapatan dari Pilar Infrastruktur Jababeka meningkat 26% menjadi Rp568,3 miliar di Kuartal I 2025, dibandingkan dengan Rp449,3 miliar pada periode yang sama tahun 2024.

Hal ini sebagian didorong oleh segmen ketenagalistrikan, yang tumbuh dari Rp286,0 miliar pada Kuartal I 2024 menjadi Rp384,2 miliar pada Kuartal I 2025, yang didukung oleh peningkatan konsumsi listrik dari pelanggan (tenant) di Kendal dan Cikarang.

Baca Juga: Cetak Marketing Sales Rp3,19 Triliun, Jababeka (KIJA) Lampaui Target 2024

Selain itu, pendapatan dari segmen jasa dan pemeliharaan (air, air limbah, pengelolaan perkebunan, dan lainnya) tumbuh 18% menjadi Rp121,5 miliar pada Kuartal I 2025 dari Rp102,7 miliar pada Kuartal I 2024 juga ditopang oleh peningkatan kegiatan operasional dan produksi tenant di Kendal.

Terakhir, pendapatan dry port (CDP) meningkat dari Rp 60,6 miliar pada Kuartal I 2024 menjadi Rp62,6 miliar pada Kuartal I 2025, yang terutama disebabkan oleh pertumbuhan bisnis pendukung.

Porsi pendapatan berulang dari pilar infrastruktur tercatat 44% dari total pendapatan, turun dari 65% pada tahun sebelumnya, disebabkan oleh kontribusi yang lebih besar (relatif) dari Land Development dan Properti pada kuartal pertama tahun 2025.

Pendapatan pilar Leisure & Hospitality naik 3% menjadi Rp32,5 miliar, seiring dengan stabilnya kontribusi dari segmen golf (61% dari total pendapatan pilar ini).

Baca Juga: Gandeng Commuter Anak Bangsa, Kota Jababeka Hadirkan Transportasi Publik Modern

Walaupun kontribusi pilar ini relatif kecil, keberlanjutan pendapatan leisure menunjukkan diversifikasi sumber pendapatan yang tetap terjaga.

Laba kotor meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi Rp540,8 miliar, dari Rp263,0 miliar di Kuartal I 2024.

Margin laba kotor konsolidasi naik menjadi 42% dari sebelumnya 38%, terutama karena peningkatan kontribusi pendapatan dari segmen Land Development & Property yang memiliki margin lebih tinggi dibandingkan infrastruktur.

Margin laba kotor dari Pilar Infrastruktur juga naik menjadi 33% (dari 30%), dan Leisure & Hospitality meningkat menjadi 39% (dari 36%).

Baca Juga: Rilis New Palm Town House, Jababeka Buka Peluang Bisnis Indekos

Di Kuartal I 2025, PT Jababeka, Tbk (KIJA) membukukan laba bersih Rp200,5 miliar, berbalik dari rugi bersih Rp107,7 miliar di Kuartal I 2024.

Hal ini terutama karena pertumbuhan pendapatan dan perbaikan margin laba kotor secara keseluruhan.

Rugi selisih kurs di Kuartal I 2025 sebesar Rp100,4 miliar, sedikit berkurang dari Rp114,8 miliar di Kuartal I 2024.

EBITDA di Kuartal I 2025 naik 166% menjadi Rp481,5 miliar dari Rp181,0 miliar di Kuartal I 2024.

Kenaikan EBITDA yang signifikan mencerminkan pertumbuhan operasional yang kuat dengan kontrol biaya yang efisien.

Baca Juga: Jababeka Rilis Rumah dengan View Lapangan Golf, Harga Rp2 Miliaran

Dalam hal penjualan pemasaran Land Development dan Properti, Perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp1,2 triliun pada kuartal pertama 2025, setara dengan 34% dari target tahunan 2025, dan hampir dua kali lipat dibandingkan pencapaian Rp640,0 miliar di kuartal yang sama tahun 2024.

Penjualan pemasaran dari Cikarang dan lainnya (keduanya termasuk JV) memberikan kontribusi sebesar 36%, terutama didorong oleh penjualan 4 hektar kepada perusahaan data center dan JV Kendal memberikan kontribusi sebesar 64%, didukung oleh penjualan tanah seluas 8 hekar kepada perusahaan mebel dan 7 hektar kepada perusahaan bahan bangunan dari China.

Target marketing sales Perseroan untuk tahun penuh 2025 adalah sebesar Rp3,5 triliun, dimana Rp1,25 triliun dari target tersebut berasal dari Cikarang dan lainnya (Rp800 miliar dari pengembangan lahan dan bangunan industri di Cikarang, dan Rp450 miliar dari properti residensial dan komersial di Cikarang (termasuk Perusahaan Patungan) dan lainnya). Sisanya sebesar Rp2,25 triliun berasal dari perusahaan patungan kami di Kendal.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Tampilan studio di Jotun Flagship Store Samarinda yang dilengkapi dengan berbagai fitur interaktif. (Sumber: Jotun Indonesia)
Tampilan studio di Jotun Flagship Store Samarinda yang dilengkapi dengan berbagai fitur interaktif. (Sumber: Jotun Indonesia)
Show unit XQ Livin di Lippo Cikarang Cosmopolis (Foto: Dok. LPCK)
Show unit XQ Livin di Lippo Cikarang Cosmopolis (Foto: Dok. LPCK)
23 Paskal Bandung, Jawa Barat, salah satu proyek properti komersial yang dimiliki oleh Paradise Indonesia atau INPP. (Sumber: Istimewa)
23 Paskal Bandung, Jawa Barat, salah satu proyek properti komersial yang dimiliki oleh Paradise Indonesia atau INPP. (Sumber: Istimewa)