RealEstat.id (Jakarta) – Lanskap ritel perkotaan di Jakarta tengah mengalami perubahan signifikan dengan munculnya tren baru berupa konsep ritel semi-outdoor lifestyle.
Format ritel seperti ini semakin populer dan menjadi solusi adaptif di tengah stagnasi sektor properti konvensional.
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor perkantoran dan apartemen di Jakarta mengalami penurunan performa yang berkepanjangan.
Baca Juga: Okupansi Ruang Ritel Jakarta Kuartal I-2025 Turun Tipis, Gara-gara Tarif Sewa Meningkat?
Tren ini membuat investasi di proyek-proyek konvensional seperti perkantoran dan hunian vertikal menjadi kurang menarik.
Menanggapi fenomena ini, Sander Halsema, Head of Retail Services Colliers Indonesia mengatakan, pengembangan lahan kosong menjadi kawasan ritel semi-outdoor lifestyle di Jakarta dapat menjadi sumber pendapatan jangka menengah yang produktif.
"Selain itu, konsep ini juga bisa menjaga fleksibilitas untuk pengembangan kembali di masa depan ketika pasar kembali pulih,” terangnya.
Format ritel semi-outdoor lifestyle tidak hanya menjawab tantangan pasar properti, tetapi juga menawarkan nilai strategis bagi pengembang dan pelaku ritel.
Baca Juga: Knight Frank: Pusat Ritel Jakarta Perlu Angkat Tema Menarik Sebagai Point of Atrraction
Keuntungan bagi Pemilik Lahan dan Pengembang
Pendapatan Berkelanjutan
Properti dapat menghasilkan arus kas tanpa mengorbankan potensi pengembangan jangka panjang. Ketika pasar membaik, lahan tetap dapat dialihkan ke fungsi yang lebih intensif seperti perkantoran atau hunian.
Strategi Pengembangan Hunian
Dalam proyek apartemen, pengembang kini cenderung membalik skema tradisional—dengan memulai proyek melalui pembangunan fasilitas ritel terlebih dahulu sebelum memasarkan unit hunian. Ini meningkatkan daya tarik kawasan sejak awal.
Keuntungan bagi Penyewa Ritel
Biaya Sewa Lebih Rendah
Ruang semi-outdoor umumnya menawarkan harga sewa yang lebih terjangkau dibandingkan mal tradisional, dengan masa sewa fleksibel antara tiga hingga lima tahun, dan opsi perpanjangan tahunan.
Baca Juga: Persaingan Ketat, Pusat Perbelanjaan di Jakarta Harus Lebih Proaktif. Begini Caranya!
Kemitraan yang Fleksibel
Skema bagi hasil menciptakan hubungan bisnis yang saling menguntungkan antara pemilik properti dan peritel.
Efisiensi Operasional
Format ini menekan biaya operasional karena kebutuhan akan fasilitas dan perawatan lebih minimal dibandingkan dengan pusat perbelanjaan konvensional.
Tren ritel semi-outdoor lifestyle di Jakarta mencerminkan pergeseran kebutuhan dan preferensi pasar, sekaligus membuka peluang baru bagi pengembang dan pelaku usaha yang ingin tetap relevan dan kompetitif dalam kondisi pasar yang dinamis.
Dengan kombinasi antara efisiensi, fleksibilitas, dan daya tarik gaya hidup, konsep ini diprediksi akan terus berkembang sebagai wajah baru ritel perkotaan.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News