Kinerja Paradise Indonesia Diprediksi Moncer di Akhir Tahun, Ini Dia Sebabnya!

Hingga Kuartal III-2024, kinerja segmen perhotelan milik Paradise Indonesia mencatatkan pendapatan sebesar Rp424,4 miliar atau naik 24,1%.

Paskal 23 di Bandung, Jawa Barat, salah satu pusat perbelanjaan milik PT Indonesian Paradise Property Tbk atau INPP. (Sumber: Booking.com)
Paskal 23 di Bandung, Jawa Barat, salah satu pusat perbelanjaan milik PT Indonesian Paradise Property Tbk atau INPP. (Sumber: Booking.com)

RealEstat.id (Jakarta) - Momen liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) diprediksi akan membawa dampak positif terhadap kinerja Paradise Indonesia atau PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP).

Moncernya performa perusahaan tak terlepas dari dorongan pada segmen perhotelan, yang menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan INPP.

Melansir keterangan resmi, Rabu (27/11/2024), hingga Kuartal III-2024 INPP mencatatkan pendapatan Rp424,4 miliar atau naik 24,1% dari segmen perhotelan.

Jumlah pendapatan tersebut berkontribusi sebesar 48,3% terhadap total pendapatan total Paradise Indonesia yang mencapai Rp878,1 miliar.

Baca Juga: Paradise Indonesia (INPP) dan Club Med Sepakat Kembangkan Resor dan Kawasan Wisata Mewah

Presiden Direktur PT Indonesian Paradise Property Tbk, Anthony P. Susilo mengatakan tingkat okupansi segmen perhotelan mencapai 71,9%.

Dia meyakini masih akan ada peningkatan okupansi di bisnis perhotelan, lantaran efek dari musim libur panjang natal dan tahun baru.

"Kami memperkirakan peningkatan permintaan pada bisnis perhotelan, serta kinerja yang stabil di bisnis komersial,” ujar Anthony Prabowo Susilo.

Baca Juga: Paradise Indonesia Fokus ke Pertumbuhan Berkelanjutan, Targetkan Pendapatan Double Digit

Performa Segmen Komersial Paradise Indonesia

Selain potensi peningkatan okupansi dari bisnis perhotelan, segmen komersial juga diprediksi akan akan mengalami peningkatan traffic jelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kondisi ini tentu akan membawa dampak positif terhadap kinerja bisnis Paradise Indonesia di akhir tahun 2024.

Hingga September 2024, bisnis komersial INPP tercatat mengalami kenaikan pendapatan menjadi Rp365,3 miliar. Angka tersebut naik sebesar 6,1% apabila dibandingkan periode yang sama sebelumnya.

Anthony percaya dengan tipe properti yang dikembangkan oleh INPP bersifat mixed-use dapat memberikan dampak positif pada segmen komersial dan perhotelan.

Baca Juga: Hyatt Place Makassar Dibuka, Paradise Indonesia: Hotel Terbaik di Kota Anging Mammiri

"Kami memperkirakan liburan akhir tahun akan semakin meningkatkan jumlah kunjungan ke mal, sehingga mengamankan profitabilitas perusahaan melalui segmen pendapatan berulang," kata dia.

Berdasarkan data yang dimiliki Paradise Indonesia per September 2024, 90% dari pendapatan perusahaan berasal dari sumber berulang.

"Potensi masih akan meningkatnya kedua segmen bisnis Paradise Indonesia, memberikan optimisme kepada kami untuk bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan double digit di akhir tahun," tandasnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Peresmian Program Merajut Asa Sumba (Foto: Yayasan Kawan Lama)
Peresmian Program Merajut Asa Sumba (Foto: Yayasan Kawan Lama)
Perwakilan Sharp menujukan sertifikat penghargaan dari Indonesia PR of the Year 2024. (Foto: Istimewa)
Perwakilan Sharp menujukan sertifikat penghargaan dari Indonesia PR of the Year 2024. (Foto: Istimewa)
Midea Shop In Shop Pertama di Lampung (Foto: Dok. Midea Electronics Indonesia)
Midea Shop In Shop Pertama di Lampung (Foto: Dok. Midea Electronics Indonesia)
Diana Solaiman, Chief Corporate Services Officer INPP (kanan) dan Ami Hatta, Chief Corporate Communication INPP saat konferensi pers, Jumat, 20 Desember 2024. (Foto: Realestat.id)
Diana Solaiman, Chief Corporate Services Officer INPP (kanan) dan Ami Hatta, Chief Corporate Communication INPP saat konferensi pers, Jumat, 20 Desember 2024. (Foto: Realestat.id)