Kementerian PUPR Serahkan 386 Rusus Bagi Warga Alor Terdampak Badai Tropis Seroja

Sebanyak 386 unit Rusus di Kabupaten Alor dibangun di atas lahan seluas 18,85 hektar dengan total nilai bantuan sebesar Rp115,8 miliar.

Foto: Dok. Kementerian PUPR.
Foto: Dok. Kementerian PUPR.

RealEstat.id (Alor) – Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) menyerahkan kunci 386 rumah khusus (Rusus) secara bertahap kepada masyarakat di Kabupaten Alor yang terdampak badai siklon tropis Seroja.

Rusus tersebut dibangun dengan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) tipe 36 yang memiliki keunggulan tahan gempa, dibangun lebih cepat dan bisa dikembangkan oleh masyarakat Alor.

Baca Juga: Eks Pengungsi Timor Leste Siap Huni Rusus di Daerah Perbatasan

“Kami telah menyerahkan kunci Rusus kepada masyarakat di Kabupaten Alor yang terdampak bencana badai siklon tropis Seroja. Kami harap masyarakat bisa menerima bantuan pemerintah ini dan segera menghuni bersama keluarga,” ungkap Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (18/7/2022).

Dia menerangkan, pembangunan Rusus ini merupakan bagian dari relokasi permukiman masyarakat dan merupakan perintah langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada Kementerian PUPR. Hal tersebut menindaklanjuti surat Bupati Alor terkait Permohonan Pembangunan Rumah Khusus Bagi Warga Korban Bencana di Kabupaten Alor pasca terjadinya bencana badai Seroja pada 4 April 2021 lalu.

Baca Juga: Signify Foundation Terangi Desa-desa di Pedalaman NTT

“Rusus yang kami bangun di Alor ini, memiliki tipe 36 dan dibangun di atas lahan seluas 9 x 12 meter atau seluas 108 meter persegi. Kami harap adanya Rusus ini dapat meningkatkan kesejahteraan sekaligus mewujudkan hunian serta lingkungan yang layak bagi masyakat,” kata Iwan Suprijanto berharap.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Yublina Dila Bunga mengatakan, proses serah terima kunci telah dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 8 Juli 2022 lalu di Desa Bunga Bali dan Desa Nule. Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan penarikan undian nomor rumah untuk lokasi Desa Tamakh dan Desa Lalafang.

“Pembangunan Rusus yang menjadi Huntap Ini dilaksanakan oleh PT Pembangunan Perumahan dan Konsultan Pengawas dari PT Virama Karya. Total nilai bantuan pembangunan Rusus di Kabupaten Alor ini sebesar Rp115,8 miliar,” terang Yublina Dila Bunga.

Baca Juga: Rampung, 656 Sarhunta Jadi Alternatif Penginapan Turis di Labuan Bajo

Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Perumahan melalui Direktorat Rumah Khusus membangun sebanyak 386 unit Rusus di Kabupaten Alor di atas lahan seluas 18,85 hektar. Pembangunan Rusus di Kabupaten Alor tersebar lima desa di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pantar Timur (Desa Nulle 52 unit, Desa Kaleb 170 unit, Desa Bunga Bali 61 unit, Desa Lalafang 53 unit) dan Kecamatan Pantar Tengah (Desa Tamakh 50 unit).

Proses serah terima dilakukan dari Kementerian PUPR yang di wakili Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Yublina Dila Bunga kepada Pemerintah Kabupaten Alor yang diwakili oleh Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Alor, Obeth Bolang yang selanjutnya diserahkan kepada warga penerima bantuan di Desa Nulle dan Desa Bunga Bali.

Baca Juga: Masyarakat Terdampak Bencana di NTT Dapat Bantuan 1.000 Rumah Khusus

Tampak hadir dalam acara ini Kasubag Tata Usaha Balai P2P Nusa Tenggara II, Nustra II Anwar Djaha, PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus, Thobias Ressie, Kepala Dinas Perumahan Kabupaten Alor, Domi Salmau, Camat Pantar Timur, Camat Pantar Tengah, Kepala Desa Bunga Bali, Kepala Desa Nulle, Kepala Desa Tamakh, Kepala Desa Kaleb dan Kepala Desa Lalafang serta perwakilan PT. Pembangunan Perumahan, Muhamad Sodri.

“Kami telah melengkapi prasarana dasar permukiman antara lain jaringan air bersih, jalan lingkungan, dan fasilitas umum lainnya di kompleks Rusus ini. Kami harap Rusus ini bisa segera dihuni dan dijaga dengan baik oleh masyarakat dan Pemda setempat,” harapnya.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)