Kementerian PUPR Resmikan Rusun ASN BPKP Kupang, NTT

Dibangun dengan anggaran Rp20,6 miliar, Rusun ASN BPKP Nusa Tenggara Timur menawarkan 44 unit hunian vertikal tipe 36.

Rusun ASN BPKP di Kupang, NTT (Foto: Kementerian PUPR)
Rusun ASN BPKP di Kupang, NTT (Foto: Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Kupang) - Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) meresmikan Rusun ASN BPKP di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Rusun satu tower tersebut memiliki berbagai fasilitas pendukung, seperti ruang serbaguna, ruang pengelola serta lapangan olahraga.

"Rumah Susun (Rusun) ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja para ASN BPKP di Kota Kupang dan dapat menjadikan Nusa Tenggara Timur lebih maju," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto saat meresmikan Rusun ASN BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (26/7/2022).

Baca Juga: Kementerian PUPR Serahkan 386 Rusus Bagi Warga Alor Terdampak Badai Tropis Seroja

Lebih lanjut, Iwan menjelaskan, pembangunan Rusun ini merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR. Adanya Rusun tersebut diharapkan mampu memberikan hunian yang layak bagi ASN agar meningkatkan kinerja yang lebih baik.

"Kami berharap, para ASN dapat segera membentuk pengelola untuk menjaga agar Rusun BPKP di Kota Kupang ini tetap terjaga kebersihannya, nyaman dan dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lama," katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Penyediaan Perumahan Nusa Tenggara II Yublina D. Bunga menerangkan, Rusun ASN BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut dibangun oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Nusa Tenggara Timur Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P)  Nusa Tenggara II secara single year contract project pada tahun 2021. Kontraktor pelaksana pembangunan adalah PT Karuniaga Intisemesta dan Manajemen Konsultan PT Buana Rekayasa Adhigana.

Baca Juga: Agar Bangunan Terawat, Pemda Diminta Bentuk Badan Pengelola Rusun

"Total anggaran yang digunakan untuk pembangunan Rumah Susun bagi para ASN BPKP Nusa Tenggara Timur ini adalah senilai Rp20,6 miliar," kata Yublina menambahakan.

Masa pembangunan Rusun ini dimulai sejak bulan Juni hingga Desember 2021. Sedangkan fasilitas yang ada didalam Rusun yang bisa dimanfaatkan para ASN BPKP untuk beribadah, ruang petemuan hingga olahraga bersama.

"Rusun ASN BPKP Kupang dibangun satu tower dengan ketinggian tiga lantai. Tipe hunian adalah tipe 36 yang terdiri dari 44 unit hunian. Lantai 1 sebanyak 12 unit hunian termasuk 1 ruang sebaguna, Lantai 2 sebanyak 16 hunian, dan Lantai 3 sebanyak 16 hunian," terangnya.

Baca Juga: Tinggal di Rusun, ASN Kemenkumham di Bali Dikenakan Tarif Sewa Murah

Salah seorang penghuni, Zulkifli menyatakan, dirinya bersama para ASN lainnya sangat senang dan bahagia bisa mendapat bantuan Rusun dari Kementerian PUPR. Menurutnya bangunan tersebut sangat baik dan fasilitasnya memadai dan mengucapkan terimakasih kepada Kementerian PUPR yang telah membangun Rusun untuk ASN BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Dulu sebelum Rusun ini selesai dibangun kami tinggal di kos kecil. Sekarang kami bisa tinggal di asrama yang lebih layak dan fasilitas pendukungnya sangat bagus, nyaman dan dekat dengan kantor sehingga bisa lebih meningkatkan kualitas kinerja kami dalam mengawas keuangan dan pembangunan di provinsi Nusa Tenggara Timur," katanya.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Rusun ASN di IKN Nusantara (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Rusun ASN di IKN Nusantara (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Rumah warga Jayapura yang direnovasi dalam Program BSPS (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Rumah warga Jayapura yang direnovasi dalam Program BSPS (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Berlokasi di Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan, Jawa Timur, Rusun Panti Asuhan Muhammadiyah ini dibangun satu tower setinggi dua lantai dengan tipe Rembunai lengkap dengan meubelair serta mampu menampung 82 santri. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Berlokasi di Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan, Jawa Timur, Rusun Panti Asuhan Muhammadiyah ini dibangun satu tower setinggi dua lantai dengan tipe Rembunai lengkap dengan meubelair serta mampu menampung 82 santri. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)