Kementerian PUPR Renovasi 145.000 Rumah Lewat Program BSPS di 2023

Di 2022, capaian Program BSPS mencapai 183 ribu unit di seluruh Indonesia, sedangkan untuk tahun 2023 ditargetkan mencapai 145 ribu unit.

Rumah hasil Program BSPS di Sumatera Selatan. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Rumah hasil Program BSPS di Sumatera Selatan. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Jakarta) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan, menyatakan akan tetap melanjutkan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di tahun 2023.

Pasalnya, Program BSPS dinilai merupakan salah satu program pro-rakyat di sektor perumahan yang mampu meningkatkan kualitas rumah masyarakat, dari tidak layak huni menjadi lebih layak huni.

“Kami akan melanjutkan kembali Program BSPS di tahun 2023 ini. Program ini sangat membantu masyarakat untuk memiliki hunian yang layak dengan dana stimulan yang disalurkan oleh pemerintah,” kata Iwan Suprijanto, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR di Jakarta, Selasa (17/1/2023).

Baca Juga: Kementerian PUPR Gelar Pembinaan Teknis Pelaksana Program BSPS 2023

Menurut Iwan, pada tahun 2022 lalu capaian pembangunan rumah masyarakat melalui Program BSPS mencapai 183 ribu unit. Hal tersebut dinilai sangat membantu masyarakat, khususnya yang memiliki rumah tidak layak huni.

“Untuk tahun 2022 capaian Program BSPS sebanyak 183 ribu di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk tahun 2023 jumlahnya 145 ribu. Namun kami ingin agar Program BSPS ini direplikasi oleh Pemda dan sektor swasta sehingga lebih banyak rumah masyarakat yang terbantu lewat bedah rumah sehingga lebih layak huni,” terangnya.

Iwan menerangkan, setidaknya ada tiga fokus penanganan rumah swadaya tahun 2023 diantaranya percepatan penurunan kemiskinan ekstrem (PKE) melalui peningkatan kualitas rumah tidak layak huni, penanganan kawasan perumahan dan permukiman kumuh terintegrasi dan perluasan cakupan pelayanan Klinik Rumah Swadaya.

Baca Juga: Kementerian PUPR Tegaskan Program BSPS Bebas Pungutan Biaya!

Untuk itu pihaknya juga Pembinaan Teknis Pelaksana Kegiatan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun 2023 agar hasil kualitas Program BSPS bisa lebih baik lagi.

Sedangkan, indikator keberhasilan Program BSPS terdiri dari dua hal yakni pertama kesadayaan masyarakat yang meliputi kesadaran terhadap pentingnya rumah layak huni, keaktifan dalam proses kegiatan pembangunan serta nilai atau besaran swadaya masyarakat sebagai penerima bantuan.

Kedua adalah kualitas rumah layak huni sesuai SDGs yakni ketahanan bangunan, akses sanitasi, akses air minum dan kecukupan rumah serta indikator kesehatan yakni kecukupan pencahayaan dan kecukupan penghawaan dan ketuntasan bangunan meliputi adanya pintu dan jendela serta proses finishing bagian luar bangunan.

Baca Juga: Dicat Mural Warna-warni, Rumah BSPS di Gorontalo Viral dan Jadi Objek Wisata

Iwan juga berharap dukungan dari pemerintah daerah agar mengalokasikan dana APBD serta tidak mengandalkan dana APBN dalam penanganan rumah tidak layak huni di daerah.

"Selain itu dukungan dari sektor swasta melalui dana CSR program perumahan dan perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan rumah layak huni juga sangat diperlukan,” pungkasnya.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Ilustrasi Perumahan Subsidi. (Sumber: Kementerian PUPR)
Ilustrasi Perumahan Subsidi. (Sumber: Kementerian PUPR)
Ilustrasi rumah KPR FLPP. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi rumah KPR FLPP. (Sumber: BP Tapera)
Rumah subsidi di Kalimantan Barat (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Rumah subsidi di Kalimantan Barat (Foto: Dok. Kementerian PUPR)