Kementerian PKP Dorong Penyediaan Hunian Berbasis Komunitas Lewat Program Rumah Swadaya

Diharapkan, program bantuan rumah swadaya dapat membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk memiliki hunian yang layak huni.

Membangun rumah (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Membangun rumah (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Magelang) – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, mendorong penyediaan hunian layak berbasis komunitas, salah satunya lewat program BSPS, karena manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat.

Hal ini disampaikan Wamen PKP saat meninjau lokasi rumah hasil Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang berlokasi di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Ahad (26/1/2025).

"Pembangunan ini adalah bantuan yang bersifat komunitas, karena ada andil, baik dari warga penerima sendiri Maupun gotong royong dari warga untuk membantu pembangunannya," tutur Fahri Hamzah.

Baca Juga: Kementerian PKP Sambut Positif Usulan Pembangunan Perumahan Berbasis Komunitas

Dia berharap, dengan adanya bantuan rumah swadaya ini dapat membantu mewujudkan kebutuhan perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk memiliki hunian yang layak huni.

Sebagai informasi, Program BSPS di Jawa Tengah Wilayah 2 telah mengalokasikan bantuan di Kecamatan Sawangan pada tahun 2024 melalui tiga tahap pelaksanaan, yaitu Tahap 5, Tahap 15, dan Tahap 19.

Dari ketiga tahap tersebut, Desa Mangunsari tercatat sebagai desa dengan alokasi bantuan terbanyak dalam program ini.

Baca Juga: Bagaimana Komunitas Pekerja Informal Bisa Miliki Rumah Subsidi?

Pada Tahap 5, terdapat 30 penerima bantuan di Desa Mangunsari, sedangkan pada Tahap 15 terdapat tiga penerima bantuan.

Menurut Fahri, Program BSPS bertujuan untuk mendukung masyarakat dalam meningkatkan kualitas hunian menjadi lebih layak, aman, dan nyaman.

"Rumah yang layak huni dalam pemberian bantuan rumah swadaya sejatinya memiliki 10% pencahayaan dari luas lantai, penghawaan 5% dari luas lantai, tersedianya sanitasi, air minum dan ketahanan bangunan serta menggunakan bahan bangunan yang ber-SNI," katanya.

Baca Juga: Kunjungi Rusus Kedungsari Magelang, Wamen PKP Tekankan Pentingnya Rumah Singgah di Perkotaan

Pada kesempatan tersebut, Fahri Hamzah juga berbincang dengan salah satu penerima bantuan rumah swadaya yakni Sujadi (46) yang bekerja sebagai buruh tani.

Kepada Wamen PKP, Sujadi menyatakan sangat senang dapat bantuan dari pemerintah terhadap perbaikan rumahnya.

"Sebelumnya rumah saya sudah tidak layak huni, atapnya dari seng dan sering bocor, setelah dapat bantuan dari pemerintah saya sangat senang dan bersyukur langsung saya belikan batako, gypsum dan lain-lain serta selebihnya saya pakai uang swadaya sendiri dari hasil ternak dan bertani sekitar Rp20 juta," tutur Sujadi.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Warga Rusus Rusus Kedungsari Magelang (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Warga Rusus Rusus Kedungsari Magelang (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Wamen PKP, Fahri Hamzah (kiri) saat bertemu dengan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) Abdulla Salem Al-Dhaheri di kantor Kedutaan UEA, Selasa 20 Januari 2025. (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Wamen PKP, Fahri Hamzah (kiri) saat bertemu dengan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) Abdulla Salem Al-Dhaheri di kantor Kedutaan UEA, Selasa 20 Januari 2025. (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Rusun ASN di IKN (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Rusun ASN di IKN (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Pengelolaan sampah melalui program Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Kabupaten Subang. (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Pengelolaan sampah melalui program Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Kabupaten Subang. (Foto: Dok. Kementerian PKP)