Proyek Infrastruktur Dinilai Sukses Ciptakan Pusat Pertumbuhan Properti Baru

Pada Semester I 2022 tercatat, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten menempati peringkat tiga besar dalam angka minat pencarian properti.

Infrastruktur Jalan Tol. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Infrastruktur Jalan Tol. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Jakarta) – Pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah dinilai berpengaruh pada tumbuhnya pusat perekonomian baru di luar Jakarta. Hal ini ini terlihat dari meningkatnya minat pencarian properti di provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten melalui laman Lamudi pada Semester I 2022.

"Ini menunjukan bahwa upaya pemerintah dalam mengakselerasi pemerataan ekonomi dengan melahirkan pusat pertumbuhan baru semakin terlihat hasilnya. Data pencari properti di Lamudi semakin  menelusuri alternatif perumahan di luar wilayah Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional," kata Mart Polman, CEO Lamudi.co.id.

Baca Juga: Properti di Jawa Barat Paling Banyak Dicari Konsumen, Apa Alasannya?

Dia mengungkapkan, Tren Pasar Properti Lamudi Semester I 2022 mencatat bahwa Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten menempati peringkat tiga besar dalam angka minat pencarian properti di dalam platform Lamudi.co.id. Ini juga dapat kita lihat dari tren pertumbuhan positif ke tiga provinsi dalam periode Januari - Mei 2022 dengan Jawa Barat yang memiliki rata-rata pertumbuhan 5%, Jawa Timur (3,8%), dan Banten (6,5%). 

"Realitas ini menunjukkan tren positif yang  menjadi indikasi keberhasilan program pembangunan pemerintah, dimana selama ini pertumbuhan yang terpusat di Jakarta dapat lebih diratakan di wilayah lain yang akan meringankan beban transmigrasi.

Dalam hal ini, PropTech dapat menjadi salah satu sumber data dalam  mengukur keberhasilan  inisiatif pemerintah. Ini dapat dilakukan dengan menyediakan data tren minat pencarian properti di sebuah provinsi yang menjadi target pembangunan infrastruktur pemerintah, guna melihat adanya peningkatan pencarian setelah infrastruktur terbangun," ucap Mart.

Baca Juga: Tren Investasi Properti di Indonesia Saat Ekonomi Global Melambat

Diketahui pada tahun 2021 lalu, pemerintah merancang Program Prioritas Nasional yang akan diterapkan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024. Rencana ini disusun sebagai bagian dari  agenda pemerintah untuk memeratakan pembangunan ekonomi nasional. Dalam tujuh prioritas RPJMN pemerintah, penguatan infrastruktur merupakan agenda utama untuk mengakselerasi pemerataan ekonomi.

Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa pembangunan proyek infrastruktur  di Jawa Barat akan meningkatkan pencarian properti di sebuah wilayah. Ini dapat dilihat dari pembangunan  proyek strategis jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), pembangunan akses jalan tol Cipali-Patimban untuk memudahkan akses logistik pelabuhan patimban dan pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap.

Di Jawa Timur, pemerintah tengah memprioritaskan pembangunan di daerah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Jombang yang disebut sebagai kawasan Gerbangkartosusila. Wilayah lain adalah Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS). Di antara proyek di Jawa Timur ini, 77 proyek prioritas pemerintah di wilayah tersebut terdiri atas infrastruktur jalan, sumber daya air, dan kereta api. 

Baca Juga: Tangerang Masih Jadi Kota Paling Diincar Konsumen Rumah Seken

Di Banten, pembangunan Jalan Tol Serang - Panimbang juga telah berkontribusi pada pertumbuhan minat pembelian properti di wilayah tersebut terutama lagi karena adanya juga upaya pemerintah untuk mengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung yang diestimasikan  akan menyerap tenaga kerja sebanyak 85.000 orang hingga tahun 2025.

"Kami melihat bahwa kota-kota terpopuler di Jawa Barat, Jawa Timur dan Banten meliputi, Bandung, Bogor, Bekasi, Surabaya, Malang, Tangerang kota dan Tangerang Selatan. Kota-kota ini dapat menjadi acuan bagi developer untuk melakukan pengembangan di kota tersebut, seiringan dengan proyek pembangunan infrastruktur baru yang dirancang pemerintah," imbuh Mart.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia
Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia
Praktisi Perkotaan dan Properti, Soelaeman Soemawinata (kanan) dan Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna dalam Diskusi Forwapera bertajuk "Tantangan Perkotaan dan Permukiman Menuju Indonesia Emas 2045" (Foto: realestat.id)
Praktisi Perkotaan dan Properti, Soelaeman Soemawinata (kanan) dan Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna dalam Diskusi Forwapera bertajuk "Tantangan Perkotaan dan Permukiman Menuju Indonesia Emas 2045" (Foto: realestat.id)