Hingga Awal 2022, Harga Ritel di Bodetabek Masih Bergeming

Pasokan ruang ritel kumulatif di wilayah Bodetabek diperkirakan akan mencapai 2.760.200 m2 pada akhir tahun 2022.

Grand Metropolitan Bekasi (Foto: Dok. Metland)
Grand Metropolitan Bekasi (Foto: Dok. Metland)

RealEstat.id (Jakarta) - Pada awal Semester II 2021, kawasan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek) kedatangan dua pusat ritel baru, yakni perluasan Margo City di Depok (32.000 m2) dan Citywalk Elvee di Tangerang (4.700 m2).

Dalam riset bertajuk MarketBeat Kuartal IV 2021, konsultan properti Cushman & Wakefield Indonesia mencatat, penyelesaian dua pusat ritel baru ini membuat total pasokan ruang ritel di kawasan Bodetabek menjadi 2.684.300 m2.

Setelah terhambat penerapan PPKM Darurat di bulan Juli 2021, lalu lintas pengunjung di mal di seluruh Bodetabek meningkat signifikan dari bulan November hingga akhir tahun, meski belum kembali ke level pra-pandemi.

Beberapa pusat ritel besar yang sebelumnya dijadwalkan dibuka pada 2021 diharapkan selesai pada paruh pertama 2022, di antaranya Paradise Walk Serpong (23.000 m2), Greenwalk Mall Bekasi (10.000 m2), Garden Grove Orange County, dan Omotesando Bintaro.

Jika pusat-pusat ritel ini selesai dalam waktu yang diharapkan, ruang ritel kumulatif di wilayah Bodetabek akan mencapai 2.760.200 m2 pada akhir tahun 2022.

Baca Juga: Ini Sektor yang Dominasi Tingkat Hunian Ritel Jakarta di Masa Pandemi

Dampak dari wabah yang menyebabkan penutupan Giant & Centro selama Semester 2021 dan rendahnya tingkat hunian pusat ritel yang baru selesai telah menurunkan tingkat hunian rata-rata di wilayah Bodetabek menjadi 75,9%, turun 2,6% dari tahun lalu.

Di tengah pandemi, peritel fast fashion Uniqlo dan Max Fashion tetap melanjutkan ekspansinya di kawasan Bodetabek dengan pembukaan gerai baru di Bintaro Jaya Xchange, Botani Square Mall, Grand Metropolitan Mall, dan Margocity.

Sebagian besar toko baru ini menempati ruang kosong luas yang ditinggalkan oleh penyewa utama (seperti department store/supermarket) yang menutup bisnis mereka selama pandemi.

Meskipun pusat ritel Bodetabek masih dalam tren penurunan hingga akhir tahun 2021, peningkatan jumlah kunjungan mal di Jabodetabek dalam tiga bulan terakhir dan dimulainya program suntikan booster ketiga di tanah air telah membangkitkan optimisme pemilik mal dan pengusaha ritel.

Permintaan di tahun mendatang diperkirakan akan meningkat secara bertahap, tentunya dengan harapan tidak ada lagi gelombang COVID-19 yang melanda Indonesia.

Baca Juga: Ritel Bodetabek: Pasokan dan Harga Sewa Stagnan

Tarif sewa dasar rata-rata ruang ritel Bodetabek tidak berubah dari tahun lalu, yaitu Rp451.800 meter persegi per bulan, untuk ruang ritel khusus di Lantai Dasar. Biaya pelayanan (service charge) juga tidak berubah dari tahun lalu, bertahan di Rp135.000 meter persegi per bulan.

Sama halnya dengan pusat-pusat ritel Jakarta, tinjauan situasi pandemi individu penyewa secara kasus per kasus masih diterapkan, tetapi dalam jumlah yang relatif lebih sedikit.

Pemilik Pusat Ritel Bodetabek telah memperkirakan bahwa baik tarif sewa maupun service charges tidak akan mengalami peningkatan pada kuartal pertama tahun 2022, atau setidaknya sampai COVID-19 dapat dikendalikan di wilayah tersebut.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia
Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia
Praktisi Perkotaan dan Properti, Soelaeman Soemawinata (kanan) dan Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna dalam Diskusi Forwapera bertajuk "Tantangan Perkotaan dan Permukiman Menuju Indonesia Emas 2045" (Foto: realestat.id)
Praktisi Perkotaan dan Properti, Soelaeman Soemawinata (kanan) dan Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna dalam Diskusi Forwapera bertajuk "Tantangan Perkotaan dan Permukiman Menuju Indonesia Emas 2045" (Foto: realestat.id)