Habiskan Rp28,7 Triliun, Pemerintah Bangun 2.169 Tower Rusun

Pembangunan Rusun adalah bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Foto: Dok. Kementerian PUPR
Foto: Dok. Kementerian PUPR

RealEstat.id (Jakarta) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) mencatat, dalam kurun 2005 - 2022, Pemerintah telah membangun rumah susun (Rusun) sebanyak 2.169 tower.

Dalam rentang 17 tahun, Rusun tersebut dibangun secara merata dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian, diharapkan pemanfaatan lahan bisa lebih optimal, sekaligus mendukung penyediaan hunian yang layak huni untuk masyarakat.

"Pemerintah selama tahun 2005 hingga 2022 telah membangun Rusun sebanyak 2.169 tower senilai Rp28,797 triliun," ungkap Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto di Jakarta.

Baca Juga: Membangun Karakter Generasi Muda Lewat Pembangunan Rusun

Dia menerangkan, lokasi pembangunan Rusun tersebut tersebar di sejumlah wilayah yakni Wilayah I (Sumatera dan Kalimantan) sebanyak 535 tower senilai Rp6,304 triliun,  Wilayah II (Jawa, Bali, Nusa Tenggara) sebanyak 1.271 tower senilai Rp17,52 triliun dan Wilayah III (Sulawesi, Maluku, Papua) sebanyak 363 tower senilai Rp4,97 triliun.

Sebagai informasi, bantuan pembangunan Rusun adalah bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Jenis bantuannya antara lain Rusun umum untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Rusun Negara untuk ASN, Anggota TNI dan Anggota Polri dan Rusun Khusus untuk pekerja industri, masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan, nelayan, korban bencana, masyarakat terdampak pembangunan pemerintah pusat, wilayah 3 T yakni Tertinggal, Terdepan dan Terluar,  tenaga kesehatan, Lansia, PPKS, masyarakat miskin, disabilitas, yatim piatu, anak terlantar, peserta didik, masyarakat berprestasi dan pelaku olahraga.

Baca Juga: Kementerian PUPR Percepat Penghunian dan Proses Serah Terima Aset Rusun, Bagaimana Caranya?

Menurut Iwan, bentuk bantuan hunian vertikal yang disalurkan pemerintah adalah bangunan Rusun beserta prasarana, sarana dan utilitasnya (PSU), dan meubelair.

"Adapun besaran bantuannya adalah bangunan dua sampai lima lantai dan bangunan lebih dari lima lantai yang sudah mendapatkan persetujuan Menteri PUPR," tandasnya.

Dari data yang dihimpun dari Direktorat Rusun Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, Rusun yang telah dibangun saat ini sebagian besar sudah dihuni oleh masyarakat. Rusun yang sudah dihuni tercatat sebanyak 2.098 tower sudah dihuni atau 96,73% dan sebanyak 71 tower atau 3,27% dalam proses penghunian.

"Kami berharap dengan menghuni Rusun ini masyarakat bisa menghuni rumah secara vertikal yang layak huni. Untuk itu, para pengusul bantuan baik pemerintah daerah, perguruan tinggi bisa segera mengelola Rusun yang ada dengan baik karena masih banyak masyarakat membutuhkan tempat tinggal," katanya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Perumahan Subsidi (Foto: Istimewa)
Perumahan Subsidi (Foto: Istimewa)
Foto: Dok. Kementerian PKP
Foto: Dok. Kementerian PKP
Wamen PKP, Fahri Hamzah berbincang dengan warga di NTB. (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Wamen PKP, Fahri Hamzah berbincang dengan warga di NTB. (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Perumahan Subsidi di Gorontalo (Foto: Istimewa)
Perumahan Subsidi di Gorontalo (Foto: Istimewa)