RealEstat.id (Tangerang) - Menyusul Perjanjian Kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) pada akhir Oktober lalu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merealisasikan penyaluran kredit Manfaat Layanan Tambahan (MLT) bagi para peserta BPJamsostek. Untuk itu, Bank BTN menggelar akad massal kredit rumah pekerja MLT Progam Jaminan Hari Tua (JHT), Selasa (30/11/2021).
Acara yang dihelat di Serpong, Tangerang, ini diikuti lebih dari 150 peserta BPJamsostek, di mana 100 peserta di antaranya melakukan akad secara online. Akad massal kredit rumah pekerja ini dihadiri oleh Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo; Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah; dan Direktur Pengembangan dan Investasi BPJamsostek, Edwin Ridwan.
Sebagai informasi, para peserta BPJamsostek dapat memanfaatkan layanan tambahan berupa sejumlah fasilitas pembiayaan dari keanggotaan mereka di BPJamsostek, yaitu fasilitas Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP), Pinjaman Renovasi Perumahan (PRP), dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BPJamsostek dari Bank BTN.
Baca Juga: Dorong Perumahan Ramah Lingkungan, Bank BTN Lakukan Hal Ini
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah dalam sambutannya mengatakan, sejalan dengan program Pemerintah, negara juga hadir lewat program jaminan hari tua, dengan fasilitas Manfaat Layanan Tambahan Jaminan Hari Tua seperti yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomer 17 tahun 2021. Ia menyebut acara Akad Massal Kredit Rumah Pekerja MLT Program JHT merupakan momen yang istimewa.
"Saya berharap Bapak/Ibu semua dapat bercerita kepada teman-teman pekerja lainnya mengenai kemudahan dan keringanan kredit jika mengikuti Program MLT JHT ini," ucap Ida Fauziyah.
Menaker juga menyampaikan apresiasi kepada Bank BTN yang telah bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam mengimplementasikan program MLT JHT.
“Semoga yang dilakukan oleh BTN ini dapat diikuti oleh bank-bank lain baik Himbara atau Asbanda, mari kita bekerja dalam sepi tapi ramai dalam manfaat kepada pekerja,” kata Ida.
Baca Juga: Bank BTN Rilis Aplikasi eTPPAD, Tabungan Perumahan Prajurit TNI AD
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara akad massal ini merupakan bentuk sosialisasi program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) dan apresiasi Bank BTN terhadap antusiasme para peserta BPJamsostek.
“Pemerintah Indonesia memiliki agenda besar untuk memberikan penghidupan yang layak kepada rakyat Indonesia melalui penyediaan perumahan. Akad massal ini adalah langkah awal, kita semua berharap bahwa inisiasi ini akan berlanjut terus sampai kebutuhan perumahan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia terpenuhi,” kata Haru dalam sambutannya.
Haru berharap, melalui pelaksanaan akad kredit massal ini, Bank BTN dapat secara langsung juga mensosialisasikan adanya MLT dari program JHT BPJamsostek ini kepada masyarakat luas.
Dengan bertambahnya akses pembiayaan yang mudah dan murah bagi masyarakat, khususnya para peserta BPJamsostek, Haru optimistis Bank BTN dapat membantu Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat dan menyukseskan Program Sejuta Rumah yang diinisasi Pemerintah serta mempercepat pemulihan ekonomi, mengingat multiplier effect menyentuh 174 sub sektor pendukung perumahan.
Baca Juga: Fasilitasi 2.150 Rumah, Bank BTN Gelar Akad Massal KPR BP2BT
"Bank BTN dalam memberikan pembiayaan perumahan memiliki kewajiban memberikan economic dan social value bagi masyarakat, oleh karena itu manfaat layanan tambahan ini sangat tepat dimana peserta selain menikmati fasilitas pembiayaan rumah dan renovasi yang terjangkau juga mendapatkan jaminan hari tua,” kata Haru.
Seperti yang diketahui, untuk fasilitas PUMP, peserta BPJamsostek bisa mengajukan kredit ke BTN hingga Rp150 juta yang dapat dipergunakan untuk Uang Muka. Kemudian, untuk PRP, peserta BPJamsostek juga bisa mengakses pinjaman hingga Rp200 juta yang dapat dimanfaatkan untuk Renovasi Rumah dengan jangka waktu paling lama 15 tahun.
Sementara fasilitas KPR BPJamsostek, termasuk take over kredit, rumah baru, rumah second maupun rumah inden, BTN menyediakan plafon pinjaman hingga Rp500 juta dengan jangka waktu maksimal 30 tahun untuk rumah tapak, dan 20 tahun untuk rumah susun.
Baca Juga: Sektor Perumahan Cerah di 2022, Bank BTN Beri Kemudahan Konsumen KPR
Adapun dalam skema pembiayaan yang ditawarkan dalam program layanan tambahan ini, berdasarkan Peraturan Mentei Ketenagakerjaan, peserta BPJamsostek yang ingin menggunakan fasilitas KPR atau PUMP atau PRP mendapatkan suku bunga khusus dengan memperhitungkan suku bunga acuan yang berlaku (BI-7days reverse repo rate -BI7DRRR) ditambah maksimal 5%.
Hal yang juga menarik, tambah Haru, di masa sosialisasi pembiayaan rumah MLT dari program Jaminan Hari Tua suku bunga yang ditawarkan adalah sebesar 7%, dan suku bunga tersebut berlaku fixed selama satu tahun, dan akan ditinjau kembali kembali pada saat ulang tahun kredit sesuai dengan suku bunga kesepakatan antara Bank BTN dengan BPJamsostek.
Sementara syarat bagi masyarakat untuk mendapatkan fasilitas kredit di atas, adalah memenuhi dua yaitu syarat umum dan syarat khusus. Adapun syarat umumnya adalah: belum pernah menerima bantuan perumahan dari BPJamsostek, mendapat surat rekomendasi dari BPJamsostek, peserta belum memiliki rumah untuk KPR dan PUMP, peserta juga memiliki Sertifikat dan Ijin Mendirikan Bangunan atas nama peserta/pasangan untuk PRP.
Baca Juga: Ekonomi Menggeliat, Bank BTN Antisipasi Permintaan Perumahan MBR
Sementara untuk syarat khusus adalah sebagai berikut: WNI usia minimal 21 tahun, usia pemohon tidak melebihi 65 tahun pada saat kredit lunas, memiliki penghasilan yang menurut perhitungan Bank dapat menjamin kelangsungan pembayaran angsuran (bunga dan pokok) sampai dengan kredit lunas, masa kerja minimal satu tahun, tidak memiliki kredit bermasalah di Bank BTN maupun di bank lain, dan Bank memperlakukan debitur atau nasabah suami dan istri sebagai satu debitur atau nasabah kecuali terdapat perjanjian pisah harta yang disahkan/dilegalisasi oleh Notaris.
“Tidak hanya para peserta perorangan yang meraih kemudahan skema bunga murah ini, Perusahaan Pembangunan Perumahan (PPP) juga mendapat skema perhitungan suku bunga yang menarik, yaitu BI7DRRR ditambah maksimal 6% diharapkan dapat menarik pengembang untuk lebih giat membangun rumah tapak dan rumah susun,” kata Haru.
Pengembang yang bisa mengakses fasilitas tersebut harus memenuhi sejumlah syarat diantaranya pengembang wajib berbentuk BUMN, BUMD atau PT dan telah mendapatkan rekomendasi dari BPJamsostek serta memenuhi ketentuan Bank BTN.
Baca Juga: Bank BTN Rilis Fitur Baru KPR Gaess For Millenial: Graduated Payment Mortgage
Dengan potensi jumlah peserta BPJamsostek baik perusahaan maupun perorangan serta pengalaman Bank BTN di segmen kredit properti, Haru optimistis realisasi kredit MLT BPJamsostek bisa menembus Rp100 miliar hingga akhir tahun 2021.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Investasi BPJamsostek, Edwin Ridwan berharap dengan adanya MLT ini semua peserta BPJS Ketenagakerjaan dapat merasakan manfaatnya serta program ini dapat mendukung Pemerintah dalam mewujudkan perumahan yang layak bagi para pekerja.
“InsyaAllah kolaborasi yang baik dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan dan seluruh stakeholder dapat berlanjut dan bermanfaat bagi para peserta,” tutup Edwin.