Ekspansi Bank BTN Dukung Suksesnya Program Sejuta Rumah

Dalam mendukung kebangkitan sektor properti, Bank BTN melakukan berbagai strategi agar pembiayaan perumahan lebih masif, terutama bagi MBR.

Foto: diolah dari Pixabay.com
Foto: diolah dari Pixabay.com

RealEstat.id (Jakarta) - Potensi besar sektor properti di 2022 dan tahun-tahun selanjutnya, tak terlepas dari dukungan sektor perbankan. Ekspansi perbankan dalam pembiayaan perumahan mutlak diperlukan untuk menggenjot kebangkitan sektor properti, seperti yang dilakukan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN).

Dalam mendukung kebangkitan sektor properti, Bank BTN telah melakukan berbagai strategi agar pembiayaan perumahan lebih masif lagi terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk bisa memiliki rumah impian. Ekspansi Bank BTN juga untuk mendukung suksesnya program sejuta rumah yang digagas pemerintah.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah mengatakan sektor properti berpeluang besar bangkit pada tahun ini akibat booming harga komoditas. Meski demikian, ada faktor COVID-19 yang masih menjadi penghambat sektor properti untuk melesat.

Baca Juga: Diluncurkan, Aplikasi 'BTN Properti for Developer' Mudahkan Aktivitas Pengembang

"Untuk itu, kunci bagi sektor properti masih sama dengan sektor ekonomi lainnya, yaitu terkendalinya COVID-19. Kalau pemerintah mampu mengendalikan gelombang tiga, pertumbuhan kredit properti akan lebih tinggi, di kisaran 9% - 10%," tegasnya.

Piter Abdullah juga meyakini industri properti pada 2022 dan tahun selanjutnya tetap membutuhkan dukungan sektor perbankan. Pasalnya, sebagian besar penjualan properti masih mengandalkan kredit, baik KPR maupun KPA. Selain itu, perbankan juga mendukung sektor properti melalui kredit konstruksi dan modal kerja bagi para developer.

"Bank BTN adalah ujung tombak pemerintah dalam program penyediaan rumah rakyat, khususnya bagi kelompok masyarakat menengah bawah. Bank BTN menjadi jangkar dalam melaksanakan program-program bantuan pembiayaan perumahan dari pemerintah. Untuk itu penguatan permodalan Bank BTN memang dibutuhkan," ujarnya.

Baca Juga: Jurus Bank BTN Menangi Pasar KPR dan Strategi Digital Mortgage Ecosystem

Properti: Lokomotif Ekonomi
Sejak pandemi Covid-19 mulai merebak di Indonesia pada awal kuartal 2020, berbagai industri turut mengalami dampak negatifnya, termasuk bidang properti. Hal tersebut terlihat dari banyaknya pengembang yang mengalami tekanan kinerja keuangan. 

Perlahan tapi pasti, sektor properti pun kini mulai membaik dan terus bergerak ke arah positif seiring membaiknya kondisi ekonomi dan beberapa stimulus yang diberikan pemerintah di bidang properti, mulai dari DP 0% hingga insentif PPn (Pajak Pertambahan Nilai).

Hal tersebut meningkatkan gairah masyarakat untuk membeli properti di tengah pandemi Covid-19. Bahkan, tahun 2022 sektor properti diprediksi bisa tumbuh hingga double digit dengan asumsi pertumbuhan ekonomi di atas 5%.

Baca Juga: Salurkan KPR FLPP, Bank BTN Terapkan Strategi 'All Out'

Pengamat properti yang juga pendiri Panangian School of Property (PSP), Panangian Simanungkalit, sempat mengatakan kepada media optimismenya terhadap pertumbuhan sektor properti di 2022 yang diprediksi bisa di atas 10%. 

Menurutnya, tahun 2022 sudah pasti lebih bagus dari 2021, sebab properti dan ekonomi bagaikan lokomotif dengan gerbong. Sekarang saja sudah terlihat ekonomi Indonesia keluar dari resesi.

"Tahun depan, diperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5%. Kalau itu terjadi, tentu saja akan terjadi pemulihan sektor properti, di mana perumahan akan menjadi dominan, terutama perumahan tapak,” tutur Panangian Simanungkalit.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Instalasi Kinetic Eye Sculpture, Best Pipe Art karya Nazwa Naqiyah. (Foto: Istimewa)
Instalasi Kinetic Eye Sculpture, Best Pipe Art karya Nazwa Naqiyah. (Foto: Istimewa)
Shinji Teraoka, Presiden Direktur, PT Sharp Electronics Indonesia bersama Teppy Wawan Dharmawan, PJ Bupati Karawang mencoba menanam dengan menggunakan sistem hydroponic. (Foto: Dok. Sharp Indonesia)
Shinji Teraoka, Presiden Direktur, PT Sharp Electronics Indonesia bersama Teppy Wawan Dharmawan, PJ Bupati Karawang mencoba menanam dengan menggunakan sistem hydroponic. (Foto: Dok. Sharp Indonesia)
Iwan Sunito, Founder dan CEO ONE Global Capital (Foto: Istimewa)
Iwan Sunito, Founder dan CEO ONE Global Capital (Foto: Istimewa)