Eks Pengungsi Timor Leste Siap Huni Rusus di Daerah Perbatasan

Pembangunan 300 unit Rusus untuk warga di perbatasan RI - Timor Leste dibagi dalam tiga tahap, di mana masing-masing tahap dibangun 100 unit rumah.

Rumah Khusus Rusus Warga Eks Pengungsi di Perbatasan RI - Timor Leste (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Rumah Khusus Rusus Warga Eks Pengungsi di Perbatasan RI - Timor Leste (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Jakarta) – Warga baru eks pengungsi Timor Timur pantas bergembira. Pasalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) tengah melakukan pembangunan rumah khusus (Rusus) untuk mereka di daerah perbatasan RI - Timor Leste, di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

Pembangunan pembangunan Rusus, termasuk di daerah perbatasan RI - Timor Leste, merupakan komitmen pemerintah dalam penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat melalui Program Sejuta Rumah, sekaligus pemerataan hasil-hasil pembangunan di seluruh pelosok negeri, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).

Baca Juga: Warga Belu, NTT Siap Huni Rusus di Perbatasan RI - Timor Leste

“Ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.

Pemerintah Kabupaten Belu sebelumnya telah mengusulkan pembangunan rusus sebanyak 450 unit yang terdiri dari 400 unit untuk masyarakat di daerah perbatasan Timor Leste dan 50 unit untuk asrama BRIMOB. Dari usulan tersebut, telah dilaksanakan proses pembangunan sejumlah 300 unit yang dibangun secara bertahap pada tahun 2020 - 2021.

Pembangunan 300 unit rusus dibagi dalam 3 tahap yaitu 100 unit pada Tahap I, 100 unit unit pada Tahap II, dan 100 unit pada Tahap III. 300 unit rusus tersebut dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sehat Sederhana Sehat (RISHA) tipe 36 kopel.

Baca Juga: Masyarakat Terdampak Bencana di NTT Dapat Bantuan 1.000 Rumah Khusus

Pembangunan Tahap I telah dilakukan pada tahun 2020 di Desa Tohe, Kecamatan Raihat. Untuk Tahap I saat ini sudah selesai dan sudah digunakan untuk penghunian sementara.

Tahap II yang juga berlokasi di Desa Tohe, Kecamatan Raihat dibangun pada tahun 2021 dalam paket pekerjaan reguler. Pembangunan Tahap II saat ini dalam proses konstruksi dengan progres telah mencapai 65,60%. Sementara itu, Tahap III yang termasuk dalam paket PEN tahun 2021 masih dalam proses lelang. Pembangunan Tahap III ini direncanakan untuk dilakukan di Desa Rafae, Kecamatan Raimanuk.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)