RealEstat.id (Jakarta) - Memasuki ulang tahun kedua, OYO Indonesia membukukan lebih dari 5,5 juta pemesanan selama tahun keduanya beroperasi dan membuka lebih dari 20 ribu lapangan pekerjaan di bidang hospitality. Pada momen tersebut, OYO Indonesia juga secara resmi memperkenalkan Agus Hartono Wijaya sebagai Country Head baru. Penunjukkan ini sekaligus memperkuat komitmen OYO dalam menggunakan pendekatan lokal (hyperlocal) di seluruh wilayah operasional bisnisnya.
Sebelumnya, Agus Hartono Wijaya berkarir di OYO Indonesia sebagai Country Business Development Head selama hampir dua tahun, sebelum didapuk sebagai Country Head Indonesia, menggantikan Eko Bramantyo.
Baca Juga: OYO Hotels Perkenalkan Fitur Check-In Tanpa Sentuhan
Agus menuturkan, selama kurang lebih dua tahun berkiprah, OYO telah berhasil mencapai lebih dari 3.000 properti dan 45.000 kamar yang tersebar di lebih dari 150 kota di penjuru Indonesia. Dia mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada 3,3 juta tamu setia OYO Indonesia, mitra-mitra OYO, juga para OYOpreneurs atas kepercayaannya sehingga OYO mampu tumbuh sebagai akomodasi favorit di Indonesia.
"Menandai tahun kedua ini, kami akan terus menyempurnakan seluruh ekosistem kami sehingga dapat menghadirkan pelayanan lebih baik dan inovatif bagi para tamu, serta memberikan nilai tambah serta hasil yang terbaik bagi mitra pemilik aset dan karyawan kami,” ungkap Agus Hartono Wijaya.
Baca Juga: OYO Luncurkan Asuransi Perlindungan untuk Tamu Hotel
Terkait ulang tahun OYO Indonesia yang kedua, Wakil Ketua Komisi X DPR-RI, Dede Yusuf, mengatakan, sistem budget accommodation yang digunakan OYO dengan konsep modern, bersih dan aman telah membantu pergerakan sektor wisata selama kehadirannya di Indonesia dua tahun terakhir ini.
"Kebetulan saya secara pribadi juga bekerjasama dengan OYO, dan ada peningkatan 20% - 30% pendapatan dalam tiga bulan terakhir setelah sebelumnya turun 80% karena pandemi. Ke depannya, pemerintah setempat juga tengah merencanakan wellness tourism dan sport tourism untuk mendorong pertumbuhan turis domestik maupun internasional di Indonesia. Tentu saja, kita harus mempersiapkan dan melengkapi added value, berupa rasa aman dan nyaman untuk para turis tersebut," tambah Dede Yusuf.
Sementara itu, Fadjar Hutomo, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkomentar berkenaan dengan tingginya potensi segmen hotel budget di Indonesia.
"Segmen budget memiliki opportunity yang sangat besar. Dalam situasi seperti ini, protokol kesehatan dan inovasi adalah kuncinya,” ungkap Fadjar.
Baca Juga: Booking dan Refund Hotel OYO Bisa Pakai OVO dan GoPay
Lebih lanjut Agus menerangkan, meski pandemi yang terjadi di tahun 2020 turut menekan Industri hospitality secara signifikan, OYO dengan teknologi sebagai DNA-nya mampu merespon dengan memperkuat operasional di skala lokal, serta memberikan pengalaman menginap lebih aman, seamless, dan contactless.
Komitmen ini diwujudkan melalui beberapa inisiatif seperti Sanitized Stay; termasuk fitur check-in dan check-out tanpa sentuhan, serta integrasi e-wallet OVO dan GoPay di aplikasi OYO; yang memastikan penerapan protokol kesehatan dan keselamatan dalam operasional hotel secara komprehensif mulai dari proses check-in hingga check-out.
Sementara dari sisi inovasi produk, OYO juga telah meluncurkan brand Kopi Cinta sebagai lini bisnis hospitality baru OYO di luar akomodasi, serta berkolaborasi dengan Simas Insurance dan Qoala untuk menghadirkan proteksi asuransi bagi para tamu yang menginap di hotel OYO. Berbagai peningkatan layanan dan inovasi produk tersebut sejalan komitmen OYO untuk terus memberikan rasa aman dan tenang bagi konsumen, serta membantu bisnis mitra hotel untuk dapat terus berjalan di tengah pandemi.
Baca Juga: OYO Rilis “Sanitized Stay” Agar Konsumen Aman Saat Pandemi
Selain peningkatan dari sisi produk dan pelayanan, OYO juga aktif berpartisipasi dalam upaya penanggulangan pandemi COVID-19 di Indonesia, mulai dari alokasi dana sebesar sebesar USD200.000 (Rp2,7 miliar) untuk membantu para mitra pemilik aset di Asia Tenggara, hingga kolaborasi dengan Habitat for Humanity Indonesia untuk mengalokasikan kamar di hotel OYO bagi para pejuang kesehatan, termasuk dokter, perawat, dan petugas medis lainnya di Indonesia.
“Pandemi ini menjadi momentum bagi kami untuk mengevaluasi seluruh operasional bisnis kami, sekaligus menghadirkan berbagai inovasi. Tidak hanya demi keberlangsungan bisnis kita bersama, namun juga untuk seluruh pihak yang membutuhkan. Kami tetap optimis bahwa bersama-sama, OYO bersama para mitra kami dan para OYOpreneur, kami dapat memberikan pelayanan terbaik bagi para tamu di tanah air,” tutup Agus.