'Ditantang' Kementerian PKP, Perumnas Siapkan Lahan 1.575 Ha untuk Program 3 Juta Rumah

Mendukung Program 3 Juta Rumah, Perum Perumnas menyiapkan lahan 1.575,64 hektare dengan potensi pembangunan 150.152 unit hunian di seluruh Indonesia.

Foto: perumnas.co.id
Foto: perumnas.co.id

RealEstat.id (Jakarta) – Sebagai salah satu mitra Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) diminta untuk terus memikirkan masalah social housing seperti yang dimandatkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Untuk tugas ini, Perum Perumnas juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam hal pertumbuhan ekonomi 8%, pengentasan kemiskinan, dan pembukaan lapangan kerja," tutur Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah.

Dia mengatakan, Kementerian PKP berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BUMN dan swasta, dalam menciptakan ekosistem perumahan yang berkelanjutan, terjangkau, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga: Temui Wamen PKP, Perumnas Siap Dukung Program 3 Juta Rumah

Untuk itu, imbuh Fahri Hamzah, semua stakeholder perumahan harus fokus dan kompak dalam menyelesaikan persoalan social housing.

"Kebutuhan hunian layak adalah hak dasar masyarakat, dan pemerintah bersama para mitra harus bergerak cepat dalam merealisasikannya," katanya di Kantor Perum Perumnas, Senin (17/3/2025).

Lebih lanjut, Fahri Hamzah mengungkapkan, ada beberapa isu yang harus dituntaskan dalam permasalahan perumahan di Indonesia.

Salah satu isu makro, katanya, adalah kebijakan komprehensif yang dalam pelaksanaannya tidak boleh ada hambatan untuk merealisasikan rumah bagi rakyat.

Baca Juga: Perumnas Ungkap Sejumlah Upaya Dukung Program 3 Juta Rumah

"Kita harus memastikan bahwa kebijakan perumahan bersifat holistik, mencakup sisi supply dan demand, serta didukung oleh percepatan regulasi yang diperlukan. Artinya, Program 3 Juta rumah ini sudah tepat untuk dilaksanakan," tukasnya.

Menurut Fajri, saat ini yang mesti dilakukan adalah percepatan pembangunan perumahan dan menyiapkan regulasi-regulasi percepatannya untuk mengurangi backlog.

Menjawab tantangan tersebut, Direktur Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro mengatakan, pihaknya telah menyiapkan lahan sekitar 1.575,64 hektare dengan potensi pembangunan 150.152 unit hunian di seluruh Indonesia.

Salah satu proyek strategis yang sedang dikembangkan adalah Blok K Pulogebang, Jakarta Timur, yang mencakup lahan 3,1 hektare.

Baca Juga: Soroti Sepak Terjang Menteri, Pengembang Tidak Puas dengan Kinerja Kementerian PKP

Di lahan ini dibangun enam tower hunian, terdiri dari dua rumah susun untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan empat rumah susun apartement sederhana milik (anami), dengan total 5.941 unit.

"Saat ini kami sudah siapkan lokasi-lokasi yang bisa dibangun oleh Kementerian PKP ataupun investor. Di Jabodetabek sendiri kami sudah menyiapkan 5 titik, di antaranya berlokasi di Kemayoran dan Pulo Gebang," papar Budi.

Dia menerangkan, Perum Perumnas memiliki empat langkah strategis yang menjadi fokus utama, yakni, pengembangan kawasan perumahan skala besar, penataan kawasan kumuh secara vertikal, pembangunan hunian berbasis Transit-Oriented Development (TOD), serta pengembangan hunian vertikal perkotaan.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Rumah MBR (Foto: Dok. BP Tapera)
Rumah MBR (Foto: Dok. BP Tapera)
Menteri PKP, Maruarar Sirait saat berbincang dengan warga Tanah Tinggi, Sabtu, 8 Maret 2025. (Foto: Kementerian PKP)
Menteri PKP, Maruarar Sirait saat berbincang dengan warga Tanah Tinggi, Sabtu, 8 Maret 2025. (Foto: Kementerian PKP)
Groundbreaking Rumah Prajurit TNI AD di Serang, Ahad, 9 Maret 2025. (Foto: Istimewa)
Groundbreaking Rumah Prajurit TNI AD di Serang, Ahad, 9 Maret 2025. (Foto: Istimewa)