Diprediksi Meningkat, Persaingan Aset Properti di Asia Pasifik Jadi Tantangan Bagi Investor

Secara geografis, para investor menyebut Jepang, Korea Selatan, dan Australia sebagai tujuan investasi properti teratas di Asia Pasifik.

Tokyo, Jepang. (Foto: Pixabay.com)
Tokyo, Jepang. (Foto: Pixabay.com)

RealEstat.id (Jakarta) – Meskipun kepercayaan investor terhadap industri properti di Asia Pasifik tetap kuat, tetapi persaingan aset yang meningkat akan menjadi tantangan tersendiri bagi investor di 2022 terkait penggunaan modal investasi.

Sebanyak 82% investor properti melihat persaingan aset sebagai tantangan signifikan untuk strategi investasi mereka di tahun 2022. Demikian informasi yang dinukil dari laporan terbaru JLL bertajuk "Investor Sentiment Barometer 2022".

Mayoritas investor, 9 dari 10 responden yang mengikuti survei JLL, mengharapkan peningkatan modal investasi ke properti Asia Pasifik pada tahun 2022. Kelompok investor yang sama juga menyadari perlunya diversifikasi strategi penanaman modal untuk mengimbangi persaingan yang semakin ketat dalam perebutan aset-aset yang ada.

Baca Juga: Naik 26% di 2021, Investasi Properti Asia Pasifik Kembali ke Level Sebelum Pandemi

Menurut analisis JLL, banyak investor berencana untuk melakukan diversifikasi lintas sektor dan menanamkan modal investasi, dengan menargetkan aset di sektor logistik, multikeluarga, kantor, dan sektor alternatif. Secara geografis, investor menyebut Jepang, Korea Selatan, dan Australia sebagai tujuan investasi teratas.

“Persaingan dalam memiliki aset akan muncul sebagai salah satu tema yang menentukan untuk pasar properti komersial Asia Pasifik pada tahun 2022. Terlepas dari peningkatan volatilitas di pasar ekuitas global, kami melihat persaingan memperebutkan aset properti akan berlanjut, dan kelangkaan produk mengakibatkan banyak investor fokus pada kesepakatan platform dan M&A,” jelas Stuart Crow, CEO Capital Markets JLL Asia Pasifik.

Investasi di sektor logistik akan terus meningkat secara signifikan pada tahun ini, di mana 9 dari 10 responden memiliki rencana berinvestasi lebih besar di sektor ini pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021. Di urutan kedua, ada sektor multikeluarga yang menjadi sektor investasi paling menarik setelah logistik.

Baca Juga: Asia Pasifik Akan Jadi Kawasan Data Center Terbesar Dunia, Dekade Mendatang

Meski ada keterbatasan peluang di luar Jepang, hasil survei menunjukkan bahwa investasi di aset multikeluarga terlihat semakin menarik, di mana 7 dari 10 investor ingin meningkatkan eksposur pada sektor tersebut. Sektor perkantoran tetap menjadi fokus banyak investor, di mana 6 dari 10 responden tahun ini berencana untuk meningkatkan investasi pada sektor tersebut.

Menurut JLL, sebagian investor merancang ulang strategi dan level toleransi risiko mereka untuk menghadapi kompetisi aset sesuai dengan yang diharapkan. Performa yang membaik dari sektor properti beberapa waktu belakangan ini, lingkungan investasi yang kompetitif, dan adanya kebutuhan mendasar untuk menempatkan dana berujung pada fokus yang lebih besar terhadap strategi investasi core-plus, oleh 52% responden, dan strategi investasi pertambahan nilai (53%).

Pada saat yang sama, hampir 60% investor akan memfokuskan lebih banyak sumber daya pada investasi platform atau ekuitas untuk menunjang strategi investasi langsung yang sudah ada.

Baca Juga: Pasar Properti Asia Pasifik Berakselerasi di Tengah Ketidakpastian Tahun 2022

“Keyakinan kami terhadap optimisme di pasar properti Asia Pasifik diperkuat oleh pandangan investor properti yang paling berpengaruh di dunia. Namun, kami berharap optimisme ini dapat berujung pada diversifikasi strategi investasi di tengah lanskap properti komersial yang matang secara regional,” papar Roddy Allan, Chief Research Officer JLL Asia Pasifik.

JLL mensurvei para pemimpin investasi teratas dari 37 investor global dan regional dengan dana kelolaan (AUM) gabungan lebih dari USD2 triliun pada rencana, strategi, dan outlook umum investasi mereka tahun 2022. Sebagian besar responden survei mengidentifikasi diri mereka sebagai manajer properti dan/atau ekuitas swasta (74%), mewakili beberapa investor properti dan manajer aset terbesar di dunia.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Forest Dining & Media Room di Kondominium Nava Grove, Singapura (Foto: Istimewa)
Forest Dining & Media Room di Kondominium Nava Grove, Singapura (Foto: Istimewa)
Pasca akuisisi, The Grand Eastlakes akan di-rebranding menjadi One Global Centre. (Foto: Istimewa)
Pasca akuisisi, The Grand Eastlakes akan di-rebranding menjadi One Global Centre. (Foto: Istimewa)
Kingdom Center Tower sebagai salah satu gedung tertinggi di dunia dan menjadi bangunan ikonik di Arab Saudi. (Sumber: Architec Magazine)
Kingdom Center Tower sebagai salah satu gedung tertinggi di dunia dan menjadi bangunan ikonik di Arab Saudi. (Sumber: Architec Magazine)
The Grand yang akan berganti nama menjadi One Global Centre. (Foto: dok. One Global Capital)
The Grand yang akan berganti nama menjadi One Global Centre. (Foto: dok. One Global Capital)