RealEstat.id (Jakarta) – Setelah sempat menjadi tren beberapa waktu lalu, kini tak banyak pengembangan proyek superblok yang dikerjakan developer. Pasalnya, selain membutuhkan lahan luas, pengembangan konsep mixed use development ini dinilai memerlukan modal besar. Salah satu proyek yang tetap eksis dengan konsep superblok adalah Ciputra International.
Dikembangkan pengembang nasional Ciputra Group di atas lahan seluas 7,4 hektar di kawasan Puri Indah, Jakarta Barat, Ciputra International mengintegrasikan kawasan residensial dengan komersial yang terdiri dari perkantoran, hunian vertikal (apartemen), area komersial, dan akan disusul dengan pembangunan hotel.
Andreas Raditya General Manager Marketing Ciputra Group mengatakan, Secara konsep, proyek superblok akan memudahkan masyarakat beraktivitas karena menyatukan antara hunian dan ruang aktivitas, mulai perkantoran hingga lifestyle.
Baca Juga: Metland Puri Rilis Cluster Oxalis, Hunian Compact dan Fleksibel
Terkait Superblok Ciputra International, dia mengungkapkan, meski dalam tekanan pandemi Covid-19, penjualan unit properti di tahun 2020 lalu hingga kini cukup menggembirakan.
Andreas mengakui, sebelumnya konsep pemasaran daring (online marketing) yang belum banyak dimaksimalkan, namun saat ini jadi salah satu kunci penting dalam memasarkan unit apartemen dan office di Ciputra International.
“Salah satu keunggulan dari proyek Ciputra International adalah konsepnya yang berbeda dibanding apartemen yang ada di kawasan Puri Indah, Jakarta Barat,” tegas Andreas Raditya dalam siaran pers yang diterima RealEstat.id, Sabtu (27/2/2021).
Baca Juga: Strategi Pengembang, Investor, dan Penyewa Ruang Perkantoran saat Wabah COVID-19
Faktor lokasi yang strategis, imbuhnya, tentu menjadi daya tarik bagi konsumen dan juga perusahaan skala nasional untuk menjalankan bisnisnya di superblok Ciputra International. Tak terkecuali perusahaan start up, mereka melihat opportunity di Ciputra International dengan melihat dua hal yaitu: konsep dan lokasi.
“Apalagi untuk perusahaan rintisan atau perusahaan baru, mereka lebih memilih untuk membeli di Ciputra International dibanding harus sewa di ruko, karena selain lebih murah juga efesien. Belum lagi di sini banyak memiliki fasilitas yang lebih berkelas. Lebih dari 50% pembeli kantor kami adalah perusahaan start-up,” tegasnya.
Saat ini, tutur Raditya, Ciputra International fokus pada pemasaran tower kedua, yaitu San Fransisco yang terdiri dari unit one bedroom dan two bedroom dengan harga mulai dari Rp1 miliaran. Sedangkan, unit studio yang merupakan unit terkecil di tower ini sudah terjual habis.
Baca Juga: Pemilik Grand Central Bogor Kini Bisa Sewakan Unit Via Travelio
Secara lantaran lokasi, kebutuhan akan hunian di kawasan superblok Ciputra International yang sangat tinggi melahirkan potensi pasar sewa. Ini terjadi karena konsep Ciputra International sebagai kawasan bisnis dan perkantoran, dan produk apartemen untuk menopang aktivitasnya.
Untuk memanjakan pemilik unit dalam menyewakan unitnya, Ciputra International telah menggandeng aplikasi pemasaran digital yaitu Travelio untuk memudahkan investor dalam menyewakan unit apartemennya.
“Ini tentunya akan lebih memudahkan dan profesional dalam pengelolaan sewanya, dan unit sewa akan lebih aman dan juga memiliki kepastian investasi,” tutup Andreas.