Ciptakan Rekor, Griya Tawang Arc by Crown Group Terjual Rp55 Miliar

Dirancang oleh Koichi Takada Architects, Arc by Crown Group telah menjadi ikon kota Sydney sejak dibuka pada akhir 2018, dan berhasil memenangi beberapa penghargaan arsitektur internasional.

Arc by Crown Group memiliki 148 unit apartemen dan hotel SKYE Suites Sydney di lantai bawah, dan kawasan ritel serta kuliner yang sering disebut sebagai Skittle Place.
Arc by Crown Group memiliki 148 unit apartemen dan hotel SKYE Suites Sydney di lantai bawah, dan kawasan ritel serta kuliner yang sering disebut sebagai Skittle Place.

RealEstat.id (Sydney) – Pengembang properti asal Sydney, Australia, Crown Group, mencatat rekor penjualan tertinggi setelah berhasil memasarkan griya tawang Arc by Crown Group dengan nilai Rp55 miliar di awal Maret 2020.

Dirancang oleh Koichi Takada Architects, menara hunian 25 lantai ini telah menjadi ikon kota Sydney sejak dibuka pada akhir 2018, dan berhasil memenangi beberapa penghargaan arsitektur internasional melalui fasade dengan tumpukan batu bata yang terinspirasi oleh bangunan historis dan 59 lengkungan baja berwarna putih seperti katedral.

Direktur Sales & Marketing dan COO Crown Group, Prisca Edwards mengatakan, Arc by Crown Group memiliki 148 unit apartemen dan hotel SKYE Suites Sydney di lantai bawah, dan kawasan ritel serta kuliner yang sering disebut sebagai Skittle Place.

“Terletak di lantai teratas, griya tawang di lantai 28 ini memiliki pemandangan kota yang memukau ke segala arah, dari masing-masing tiga kamar tidur dan tiga kamar mandi, ruang tamu yang luas serta dikelilingi oleh fitur air yang menenangkan dan balkon,” kata Prisca.

Dia menegaskan, penjualan penthouse ini adalah tanda bahwa pasar properti Sydney sedang berkembang, terutama kelas atas. Prisca juga mengatakan bahwa Crown Group memiliki koleksi griya tawang yang terbatas. Sekarang hanya tersisa empat unit untuk dijual di tiga proyek hunian di Sydney, setelah dua unit terjual dalam sebulan terakhir.

“Ketika kita berbicara tentang apartemen berkualitas, ternyata masih pembeli yang berminat, dan mereka dengan senang hati membayar untuk kenyamanan dari lokasi yang bagus, gaya hidup lock-up-and-leave, pemandangan yang tidak dimiliki oleh orang lain dan ‘kualitas pengerjaan’ terbaik,” kata Prisca.

Dua griya tawang lain, imbuhnya, berada di hunian vertikal baru  bertema Jepang di Waterloo, yakni Mastery by Crown Group, griya tawang satu-satunya di Sydney yang menampilkan pemandian tradisional hinoki ala Jepang.

Dirancang oleh arsitek Jepang terkenal di dunia: Kengo Kuma dan Koichi Takada, serta arsitek yang berbasis di Sydney, Silvester Fuller, pengembangan lima menara hunian ini akan memiliki pusat kuliner Jepang pertama di Sydney, lengkap dengan fasilitas resor khas Crown Group, termasuk kolam renang atap tanpa batas, gimnasium, spa, bioskop mini, ruang komunitas, dan kawasan ritel di lantai dasar. Dua griya tawang tersebut dihargai mulai Rp37,8 miliar hingga Rp49 miliar.

Sebuah griya tawang baru di Infinity by Crown Group, Green Square, dilepas ke pasar dan menawarkan hunian yang menawarkan segala kebutuhan di depan pintu hunian, seperti outlet Butcher and the Farmer dan kafe, Miracle Supermarket, dan SKYE Suites, serta perpustakaan umum Green Square hanya satu perhentian kereta dari bandara. Griya Tawang ini dibanderol seharga Rp39,5 miliar.

Di kawasan North Sydney, Skye by Crown Group menawarkan unit griya tawang yang megah dengan pemandangan ke pelabuhan Sydney hingga Bondi Beach dan kenyamanan akses ke stasiun kereta dan pusat perbelanjaan North Sydney dengan harga Rp45 miliar.

Pembeli Mancanegara Meningkat
Prisca Edwards mengatakan, Crown Group berhasil melakukan penjualan yang sangat baik selama pertengahan Februari dan awal Maret. Hal ini disebabkan pembeli masih melihat daya tarik dari properti dengan harga yang menarik.

Di Februari, Infinity by Crown Group yang selesai akhir tahun lalu, berhasil memasarkan apartemen senilai Rp100 miliar kepada pembeli dari luar Australia. Di antaranya, unit griya tawang yang terjual hanya dalam enam jam, dengan mencatatkan harga penjualan tertinggi senilai Rp41 miliar.

Sementara itu, Waterfall by Crown Group yang baru selesai dan Mastery by Crown Group yang selesai pada 2022—keduanya terletak di pinggiran Waterloo—juga berhasil memasarkan apartemen senilai Rp30 miliar kepada pembeli dari mancanegara.

Hasil positif juga berlanjut pada awal Maret 2020 di mana Mastery by Crown Group berhasil mencatat nilai transaksi hampir Rp90 miliar untuk unit apartemen off-the-plan di pengembangan hunian bertema Jepang ini.

Hal ini diperkirakan akan terus melonjak, dengan suku bunga yang akan kembali turun dan nilai tukar  dolar Australia yang menawarkan peluang besar bagi pembeli asing untuk mendapatkan penawaran bagus.

Prisca Edwards juga mengatakan pihaknya melihat peningkatan nyata dalam minat pembeli luar negeri terhadap properti Sydney sejak akhir tahun lalu, yang akhirnya membuahkan hasil penjualan yang sukses.

“Para pembeli menikmati suku bunga terendah dalam sejarah saat ini dan sepertinya ada pemotongan lebih lanjut ke depan. Pembeli luar negeri kami sekarang melihat peluang untuk mengambil keuntungan dari perubahan nilai dolar Australia untuk mendapatkan nilai tukar mata uang yang lebih menguntungkan,” ujar Prisca.

Menurutnya, para pembeli mancanegara membeli untuk diri sendiri atau keluarga mereka. Mereka melihat properti sebagai opsi investasi yang disukai. Bagi beberapa orang, kepemilikan properti juga dilihat sebagai simbol status.

“Bagi mereka, Australia adalah pilihan yang jelas karena Australia adalah negara barat terdekat dengan Asia, dengan cuaca yang sangat baik, sistem perawatan kesehatan yang komprehensif, lingkungan politik yang relatif stabil, dan zona waktu yang sama. Kami berharap akan melihat lebih banyak penjualan dalam beberapa minggu ke depan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Rumah contoh di Klaster Havena Lakes di Summarecon Tangerang (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Rumah contoh di Klaster Havena Lakes di Summarecon Tangerang (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Dari kiri ke kanan: Dian Asmahani (Chief of Corporate Sales & Marketing Group Sinar Mas Land) bersama dengan Monik William (Deputy Group CEO Township Development Sinar Mas Land), Jerry Thomas (Owner Cofilab) dan Felicia Chitra (Head of Program Rafa Dance) secara simbolis meresmikan Grand Opening The Hub di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa, 12 November 2024.
Dari kiri ke kanan: Dian Asmahani (Chief of Corporate Sales & Marketing Group Sinar Mas Land) bersama dengan Monik William (Deputy Group CEO Township Development Sinar Mas Land), Jerry Thomas (Owner Cofilab) dan Felicia Chitra (Head of Program Rafa Dance) secara simbolis meresmikan Grand Opening The Hub di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa, 12 November 2024.
Seremoni groundbreaking underpass Giantara Serpong City, Senin, 11 November 2024. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Seremoni groundbreaking underpass Giantara Serpong City, Senin, 11 November 2024. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)