RealEstat.id (Jakarta) – Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Heru Pudyo Nugroho mendampingi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait untuk meninjau lahan milik pemerintah di kawasan Bekasi dan Karawaci, Sabtu (22/2/2025).
Kunjungan ke lahan eks Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang berlokasi di seputar Jalan KH Noer Ali, Kecamatan Bekasi Barat ini turut didampingi jajaran eselon I di Kementerian PKP serta Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Rionald Silaban, serta sejumlah pengembang dari REI, Apersi dan Himperra.
Usai berdiskusi singkat dengan pengelola daerah setempat dan warga, Menteri PKP melanjutkan perjalanannya menuju Perumahan Vinewood City yang berlokasi di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Baca Juga: Tak Berubah, BP Tapera Masih Saluran Dana FLPP Dengan Skema yang Sama
Perumahan ini merupakan salah satu hunian yang bisa dimiliki oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) lewat program subsidi skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Lokasinya berada di Jalan Raya Kali CBL, Desa Srijaya, Tambun Utara, Bekasi, dekat dengan Jalan Tol Gabus sekitar 2 km. Disekitar kawasan perumahan masih terbentang persawahan yang luas.
Menurut Heru Pudyo Nugroho, sejak tahun 2022 hingga 2024 BP Tapera telah menyalurkan dana FLPP untuk 655.300 unit senilai Rp76,04 triliun.
Sementara itu, untuk rumah subsidi yang dibiayai dari dana Tapera sejak tahun 2021 – 2024 sebanyak 19.267 unit senilai Rp3,02 triliun.
Terhitung 1 januari – 21 Februari 2025 realisasi KPR subsidi mencapai 61.531 unit rumah subsidi. Terdiri dari 54.976 unit rumah subsidi dalam proses Pembangunan hingga akad dan 6.555 unit rumah subsidi realisasi KPR FLPP.
Baca Juga: BP Tapera Ajak Stakeholder Perumahan Kembangkan Skema Pembiayaan
Sejak pencanangan Program 3 Juta Rumah, capaian kinerja realisasi KPR subsidi sejak ditunjuk sebagai Menteri pada 20 Oktober 2024 hingga 21 Februari 2025, telah mencapai 111.193 unit.
Angka ini terbagi menjadi 68.834 unit berdasarkan data proses pembangunan hingga akad dan 42.359 unit sebagai realisasi penyaluran KPR Subsidi.
“Ke depan jika pemerintah mengeluarkan Surat Berharga Negara (SBN) untuk perumahan di luar APBN, maka penyaluran dana FLPP tahun 2025 ini bisa lebih banyak dibandingkan target sebelumnya sebesar 220 ribu unit. Ini bukti nyata dukungan pemerintah untuk program 3 juta rumah,” ungkap Heru optimistis.
Di penghujung kunjungan, Menteri PKP dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Taman Sari Lippo Karawaci. Dimana di daerah seputaran tersebut juga terdapat aset negara seluas 3,7 hektare dengan kisaran aset mencapai Rp49 Miliar.
Baca Juga: BP Tapera dan Bank Mandiri Dukung Pembiayaan Perumahan Prajurit TNI AD
Menurut Menteri PKP bersama jajarannya, kawasan-kawasan tersebut menarik diperuntukkan bagi generasi milenial dengan kombinasi hunian komersil dan subsidi.
"Ini kan kita baru mengunjungi, selanjutnya akan kita pelajari terlebih dahulu. Namun pemerintah memang berniat untuk menjadikan lahan ini untuk program 3 juta rumah," terang Maruarar.
Pada kesempatan tersebut, Heru menyampaikan bahwa pemanfaatan lahan eks BLBI merupakan terobosan yang baik. Dengan demikian, tanah-tanah negara yang idle ini bisa menjadi modalitas untuk membangun rumah vertikal.
"Melalui skema pembiayaan subsidi hal itu bisa affordable juga untuk MBR. Ini merupakan upaya dari pemerintah untuk mewujudkan program 3 juta rumah,” tutup Heru optimistis.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News