RealEstat.id (Jakarta) - Penurunan permintaan pasar dan kapasitas produksi di awal pemberlakuan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi tantangan tersendiri bagi PT Sharp Electronics Indonesia dalam melakukan strategi penjualan.
Beruntung bagi Sharp, dampak pandemi Covid-19 tidak berujung pada pemangkasan karyawan. Hal ini disampaikan Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia, Shinji Teraoka, pada saat web conference, Rabu (8/7/2020) lalu.
"Tidak mungkin kami melakukan PHK karyawan pada saat seperti ini," tukas Shinji Teraoka kepada awak media.
Baca Juga: Sasar Para Gamer, Sharp Rilis Smartphone Paling Ringan di Dunia
Menghadapi situasi pandemi yang belum terlihat kapan akan berakhir, imbuhnya, PT Sharp Electronics Indonesia menerapkan beberapa strategi guna menyesuaikan kinerja perusahaan dengan kondisi di masa Covid-19.
Dalam kurun waktu tiga bulan, PT Sharp Electronics Indonesia berhasil melalui rintangan dengan kembali menunjukkan peningkatan produksi hingga 40%, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar yang berujung pada kenaikan penjualan.
Lebih lanjut, Shinji Teraoka menceritakan keadaan perusahaan pada masa pandemi. Menurutnya, Sharp menghadapi tantangan sejak awal Maret hingga pertengahan April 2020, dimana perusahaan masih berusaha untuk beradaptasi dengan keadaan baru.
Baca Juga: Sharp Indonesia Sabet Beragam Penghargaan di Paruh Pertama 2020
"Beruntungnya, produk-produk unggulan kami seperti Air Purifier mendulang performa positif pada akhir April 2020. Kami dapat bertahan hingga kami mampu menghindari pemangkasan jumlah karyawan, Kami akan berusaha semampu kami untuk menjadikan hal tersebut menjadi pilihan paling akhir. Kesejahteraan karyawan menjadi prioritas kami,” katanya.
Hal ini tidak terlepas dari kinerja efisien dari sektor operasional dan penjualan perusahaan. Pasalnya, kendati pegawai yang datang ke pabrik SHARP Indonesia berkurang dengan diterapkannya Work From Home (WFH), namun dapat dimaksimalkan dengan pembagian tugas yang efektif dan efisien begitu pula dengan kendala penutupan pertokoan dan pusat perbelanjaan yang mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat yang berdampak pada penjualan dapat diatasi melalui strategi penjualan online.
Baca Juga: Penjualan Sharp Indonesia Tumbuh Hingga 155% di Tengah Wabah COVID-19
Sementara itu, Shigeo Noma, Vice President PT Sharp Electronics Indonesia mengakui semua butuh penyesuaian, namun karakter orang-orang Indonesia yang cepat beradaptasi dan pekerja keras benar-benar teruji dalam situasi seperti ini.
“Dengan adanya kebijakan PSBB ini, kreativitas dan kerjasama tim menjadi kunci kesuksesan. Justru di tengah pandemi, pada bulan April lalu PT Sharp Electronics Indonesia kembali mencatatkan sejarah dengan keberhasilannya dalam memproduksi lemari es ke-20 juta unit. Ini adalah prestasi yang luar biasa” lanjutnya.
Tiga Strategi di Masa Pandemi
Pada kesempatan yang sama, Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager mengatakan, Sharp memiliki tiga kunci utama dalam menjalankan bisnis strateginya, yaitu mengoptimalkan penggunaan internet, menghitung presisi terhadap potensi permintaan pasar, dan menghadirkan produk baru yang sesuai dengan perubahan gaya hidup di masa pandemi.
Baca Juga: Sharp Luncurkan Lemari Es Kirei III yang Kaya Fitur dengan Harga Terjangkau
Melalui strategi ini, Sharp mampu mempertahankan performa bisnisnya dengan melakukan beragam kampanye penjualan melalui kanal digital. Sharp pun cukup jeli melihat peluang pasar dengan melempar produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen setianya dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Guna melengkapi lini produk yang ada, dimasa pandemi ini, Sharp telah dua kali meluncurkan produk ke pasaran, yang pertama pada awal Juni lalu, Sharp meluncurkan Smartphone sebagai lini bisnis barunya. Kedua, Sharp meluncurkan lini lemari es satu pintu terbaru ‘Kirei III’ guna melengkapi lini produk yang ada dan memenuhi kebutuhan pasar akan keragaman model dan disain lemari es satu pintu,” pungkas Andry.