RealEstat.id (Jakarta) – Beam Mobility Indonesia meyakini, bahwa salah satu upaya menangani polusi udara—seperti di Jakarta—adalah dengan mengaplikasikan layanan mikro mobilitas.
Untuk itu, perusahaan mobilitas mikro (micromobility) terbesar di Asia Pasifik ini berkomitmen untuk melakukan ekspansi dalam menyediakan alternatif transportasi ramah lingkungan guna membantu mengurangi polusi udara, serta mendukung sustainable lifestyle bagi masyarakat Indonesia.
Armada Beam Mobility juga dilengkapi dengan teknologi IoT disebut Geofence yang dapat memetakan seluruh kendaraan Beam secara real-time agar dapat digunakan penggunanya secara maksimal.
Baca Juga: Gaungkan Sustainable Lifestyle, Beam Mobility Gandeng Jakarta Garden City
Sebagai informasi, micromobility adalah alat mobilitas individual, baik elektrik maupun tidak bermotor, yang memiliki kecepatan di bawah 25 km per jam dan ideal untuk perjalanan jarak pendek.
Country Manager Beam Mobility Indonesia, Devraj Sathivelu mengatakan, Beam Mobility sangat prihatin terhadap kualitas udara di Indonesia, khususnya Jabodetabek akhir-akhir ini. Menurutnya, inovasi Beam Mobility melalui mobilitas mikro bisa menjadi salah satu jawaban untuk polusi udara yang terjadi.
"Sistem yang kami tawarkan ini akan menghasilkan transportasi alternatif yang lebih berkelanjutan, efisien, aman, dan lebih terjangkau. Dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 275 juta, kemudahan mobilitas dengan transportasi ramah lingkungan menjadi aspek penting dalam melakukan kegiatan sehari-hari, untuk itu perlu adanya upaya sinergitas antara regulator, perusahaan swasta, maupun masyarakat untuk mendukung pengurangan polusi udara,” jelas Devraj Sathivelu.
Baca Juga: Makin Ekspansif, Beam Mobility Targetkan Commuter yang Beraktivitas Sehari-hari
Senior Product Manager Beam Mobility Indonesia, Christofe Survian mengatakan, seluruh transportasi Beam Mobility juga sudah dilengkapi dengan teknologi IoT canggih yang disebut Geofence.
Teknologi ini memungkinkan operator untuk memonitor kondisi kendaraan secara real-time, serta secara otomatis dapat mendeteksi jika terdapat permasalahan pada kendaraan Beam. Teknologi Geofence ini juga dapat mendeteksi ketika diperlukan penggantian baterai untuk armada Beam.
“Bahkan teknologi Geofence memberi batasan untuk wilayah ataupun area yang bisa dilewati oleh setiap pengendara e-bike Beam,” terang Christofe Survian, menambahkan.
Seluruh armada Beam Mobility memiliki kecepatan yang dibatasi maksimal 25km/jam. Beam Mobility memastikan armadanya dapat diakses oleh penggunanya, setiap armada dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan petunjuk keselamatan dalam berkendara.
Baca Juga: Beam Mobility Sukses Gandeng Tiga Township dalam Satu Bulan
Selain itu sebagai upaya untuk pengenalan armada Beam Mobility kepada masyarakat lebih dalam, terdapat program pelatihan armada secara cuma-cuma yang disebut Beam Safe Academy.
Pada tahun 2019 Beam mendapatkan sertifikasi Climate Neutral sebagai perusahaan yang memberikan atensi untuk menghilangkan emisi karbon.
Beam juga menargetkan untuk melangkah lebih jauh untuk mengurangi emisi karbon dengan menerapkan Reduction Action Plan dengan beralih menggunakan armada elektrik dari sumber terbarukan yang bersertifikat, serta mengkonversi menuju sumber energi bersertifikat untuk semua kegiatan operasionalnya.
“Kami adalah satu-satunya Operator Mobilitas Mikro yang telah menerima sertifikasi Climate Neutal di Asia Pasifik selama tiga tahun berturut-turut,” tegas Devraj.
Baca Juga: Beam Mobility Hadirkan Kendaraan Listrik Pintar dan Ramah Lingkungan di Kota Jababeka
“Sejauh ini di Indonesia Beam Mobility telah hadir di beberapa kota dan wilayah termasuk Bogor dan Bali, kawasan edukasi seperti Universitas Indonesia hingga kawasan pemukiman seperti di Bintaro, Jababeka, Alam Sutera, Jakarta Garden City, Citra Raya, Sedayu City, dan beberapa kawasan pemukiman lainnya. Beam Mobility sendiri telah mengoperasikan layanan skuter dan sepeda elektrik secara ride-sharing di lebih dari 60 kota di Australia, Selandia Baru, Malaysia, Thailand, Korea, dan Turki,” pungkas Devraj.
Sementara itu, Bagus Sukmana, Senior Communications Associate Beam Mobility Indonesia menjelaskan, hingga saat ini pihaknya telah menyebar sebanyak 4.000 unit sepeda listrik ke berbagai lokasi, terutama perumahan berskala township. Terakhir pihaknya bekerja sama dengan Metland Menteng dengan men-deploy 100 unit sepeda listrik.
"Jika tak ada aral melintang, hingga akhir tahun 2023, kami akan bekerja sama dengan dua hingga empat perusahaan, dengan penambahan 1.000 hingga 2.000 armada," jelasnya.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News