Bank BTN dan AFD Prancis Tawarkan Pembiayaan Rumah Rendah Emisi

Kolaborasi dengan AFD Prancis merupakan inisiatif strategis Bank BTN dalam rangka mendukung visi sebagai Best Mortgage Bank di Asia Tenggara tahun 2025.

Kantor pusat Bank BTN (Foto: Dok. RealEstat.id)
Kantor pusat Bank BTN (Foto: Dok. RealEstat.id)

RealEstat.id (Jakarta) - PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. dan Agence Française de Développement (AFD)—lembaga keuangan Prancis—sepakat menjalin kerja sama dalam mengembangkan perumahan rendah emisi dan terjangkau di Indonesia. Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara kedua belah pihak dilakukan oleh Nixon L.P. Napitupulu, Direktur Finance, Planning and Treasury Bank BTN dan Emmanuel Baudran, Country Director AFD, akhir November 2020 lalu.

“Bank BTN sedang melakukan penjajakan untuk memperoleh pembiayaan jangka panjang di bidang properti khususnya green financing. Aktivitas ini merupakan inisiatif strategis Bank BTN dalam rangka mendukung visi sebagai Best Mortgage Bank di wilayah Asia Tenggara tahun 2025 yang rencana realisasinya diharapkan dapat dilakukan di tahun 2021,” ucap Nixon LP Napitupulu dalam siaran pers yang diterima redaksi RealEstat.id.

Menurut Nixon, perjanjian ini merupakan rencana kerja sama kedua institusi dalam mengembangkan proyek terutama terkait dengan penanganan perubahan iklim. Dalam rencana tersebut, kedua institusi akan mempelajari penggunaan konsep perumahan smart city guna memberikan nilai tambah pada kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan. 

Baca Juga: Digelar, KPR BTN Anniversary Virtual Expo Targetkan Sejuta Pengunjung

"Bank BTN ingin berkontribusi pada pembiayaan properti ramah lingkungan yang masih terjangkau untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Hal ini juga diharapkan dapat mengurangi backlog perumahan di Indonesia," jelas Nixon.

Lebih lanjut dia menuturkan, Bank BTN juga ingin mendukung upaya pemerintah khususnya Kebijakan Energi Nasional di mana pemerintah menetapkan untuk mengurangi intensitas energi sebesar 1% per tahun hingga tahun 2025 dan mencapai penghematan energi final sebesar 17% pada tahun 2025.

Green Financing di Indonesia didefinisikan sebagai dukungan menyeluruh dari industri jasa keuangan untuk pertumbuhan berkelanjutan yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

Baca Juga: Ulang Tahun KPR BTN ke-44, Bank BTN Rilis Bunga Kredit 4,44%

Di samping itu, Bank BTN juga mendukung green economy guna meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan. 

Bank BTN berharap dapat mengkonkretkan MoU tersebut menjadi sebuah perjanjian kerja sama dengan perkiraan penandatangan perjanjian pada tahun 2021. AFD dan Bank BTN telah berdiskusi mengenai struktur pinjaman, proyek properti yang akan dibiayai melalui funding dari AFD, dan potensi pembiayaan sampai dengan EUR100 juta.

"Pembiayaan dari AFD akan digunakan oleh Bank BTN untuk membiayai proyek perumahan dengan konsep green financing di Indonesia namun dengan harga yang masih terjangkau bagi kalangan MBR," imbuh Nixon.

Sejalan dengan Paris Agreement
Sementara itu, Country Director AFD, Emmanuel Baudran, mengatakan penandatanganan MoU ini merupakan langkah awal dari kolaborasi AFD dan Bank BTN untuk membiayai kebutuhan perumahan murah dan rendah emisi di Indonesia.

"Penandatanganan Nota Kesepahaman ini juga sejalan dengan deklarasi yang dibuat pada Finance in Common Summit yang diadakan beberapa pekan lalu di Paris, di mana 450 bank pembangunan berkomitmen untuk melaksanakan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) dan memerangi perubahan iklim,” jelas Emmanuel Baudran.

Baca Juga: Kuota FLPP Ditambah, Bank BTN Siap Menyerap

Tindakan ini sepenuhnya sejalan dengan strategi AFD, yaitu 100% sejalan dengan Paris Agreement, dan menggambarkan kemampuannya untuk bekerja sama dengan bank publik untuk mencapai tujuan ini.

"Secara keseluruhan, kerja sama yang dilakukan di antaranya akan berupa pembangunan perumahan di kota-kota di Indonesia, pengembangan pembiayaan konstruksi hijau bersama dengan kebijakan dan model keuangan berkelanjutan, penentuan wilayah potensial untuk kerja sama dan bantuan teknis dalam rangka mendukung kegiatan Bank BTN," lanjut Baudran. 

Baca Juga: Laba Bersih Bank BTN Naik 39,72% di Kuartal III-2020
Sebagai informasi, AFD adalah lembaga keuangan publik yang inklusif dan aktor utama dalam kebijakan pembangunan Prancis. AFD membuat komitmen untuk proyek-proyek yang meningkatkan kehidupan masyarakat di negara berkembang dan negara lainnya.

AFD bekerja di sektor energi, kesehatan, keanekaragaman hayati, air, teknologi digital, pelatihan - dan mendukung transisi ke dunia yang lebih aman, lebih adil, dan lebih berkelanjutan. Seluruh aktivitas AFD sepenuhnya sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Melalui jaringan 85 agensinya, AFD beroperasi di 109 negara dan saat ini mendukung lebih dari 3.600 proyek pembangunan.

AFD mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 2007 dengan fokus untuk melawan perubahan iklim. Sejak itu, AFD telah memobilisasi lebih dari EUR 2,5 miliar pembiayaan di Indonesia, yang tujuannya untuk berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Fahri Hamzah, Wamen PKP (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Fahri Hamzah, Wamen PKP (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Ilustrasi mengurus HGB ke SHM, (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi mengurus HGB ke SHM, (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi-perhitungan-Pajak-Penjualan-Apartemen-Second-Bagi-Pembeli-dan-Penjual. (Sumber: Istock)
Ilustrasi-perhitungan-Pajak-Penjualan-Apartemen-Second-Bagi-Pembeli-dan-Penjual. (Sumber: Istock)