Bank BNI Gelar Akad Kredit Massal KPR FLPP untuk 4.675 MBR

Jumlah peserta akad kredit massal KPR FLPP Bank BNI tercatat sebanyak 4.675 MBR yang tersebar di 17 provinsi dan 56 kota di Tanah Air.

Akad massal 4.675 KPR FLPP Bank BNI (Foto: Dok. PPDPP)
Akad massal 4.675 KPR FLPP Bank BNI (Foto: Dok. PPDPP)

RealEstat.id (Jakarta) - PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. atau Bank BNI, sebagai salah satu bank penyalur KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) menggelar Akad Kredit Massal sekaligus penandatanganan kerja sama Pengembang Rumah Subsidi yang dilaksanakan secara massal dan serentak di seluruh wilayah, Selasa (30/3/2021).

Kegiatan yang diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ini menghadirkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, seperti jajaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), yaitu Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Eko Djoeli Heripoerwanto yang didampingi Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin, serta Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika.

Baca Juga: Ini Dia, 38 Bank Penyalur KPR Subsidi FLPP di 2021

Adapun jumlah peserta akad kredit massal sebanyak 4.675 tersebar di 17 provinsi dan 56 kota, yaitu Medan, Tanjung Balai Asahan, Tebing Tinggi, Padang, Rengat, Tanjung Balai Karimun, Pekanbaru, Palembang, Jambi, Bengkulu, Tanjung Karang, Lubuk Linggau, Pangkal Pinang, Purwakarta, Cianjur, Garut, Sukabumi, Tasik, Sumedang, Majalaya, Semarang, Pekalongan, Tuban, Pamekasan, Gresik, Makasar, Pare-pare, Sengkang, Kendari, Polewalli, Denpasar, Mataram, Barabai, Banjarbaru, Sampit, Palangkaraya, Pangkalan Bun, Muara Teweh, Jakarta, Jababeka, Serang, Boyolali, Solo, Purbalingga, Wonosobo, Wonogiri, Probolinggo, Banyuwangi, Kediri, Manado, Tomohon, Gorontalo, Palu, Sorong, Jayapura.

Sebagai informasi, target penyaluran Bantuan pembiayaan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang tinggi di tahun 2021, yaitu sebesar Rp19,1 triliun untuk 157.500 unit rumah, merupakan tantangan bagi Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP).

Baca Juga: Penyaluran KPR Subsidi FLPP 2021 Dimulai, Bank BRI Jadi yang Pertama

Untuk itu, PPDPP bersama para stakeholder bank pelaksana dan pengembang perumahan terus meningkatkan dan mempercepat proses penyaluran FLPP bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Berdasarkan catatan realisasi per tanggal 30 Maret 2021, PPDPP telah menyalurkan FLPP sebesar Rp2,29 triliun untuk 21.030 unit rumah atau 13,5% dari target tahun 2021. Sehingga realisasi penyaluran FLPP dari tahun 2010 hingga per 30 Maret 2021 telah mencapai Rp57.888 triliun untuk 785.885 unit rumah.

Direktur Layanan dan Jaringan Bank BNI, Ronny Venir, selaku pihak penyelenggara kegiatan menyampaikan sejak tahun 2011 hingga 31 Desember 2020, BNI telah menyalurkan KPR Sejahtera FLPP sebesar Rp3,75 triliun untuk 38.293 unit rumah subsidi. Sedangkan pada tahun 2021, BNI dipercaya untuk  menyalurkan 17.500 unit rumah subsidi dengan nominal KPR sebesar Rp 2,5 triliun.

“FLPP saat ini menjadi engine kredit konsumer di Bank BNI, kami saat ini menempati posisi kedua sebagai bank penyalur KPR subsidi,” ujar Ronny.

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Siap Salurkan KPR Subsidi FLPP

Sebagai kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat, Anne Ratna Mustika menyampaikan Pemerintah Daerah memberikan dukungan berupa kemudahan regulasi dengan menyediakan Mal Pelayanan Publik untuk memudahkan proses perizinan.

Selain itu dalam mendukung hunian dan lingkungan yang layak Pemerintah Daerah Purwakarta juga telah menerbitkan aturan daerah yang mengatur lima hal, yaitu lebar akses jalan, pengelolaan sampah, fasilitas kesehatan warga, sanitasi, dan fasilitas kegiatan keagamaan.

“Kami berharap pemerintah pusat untuk dapat terus memperkuat regulasi yang dapat mewajibkan para pengembang untuk melengkasi fasilitas umum dan fasilitas sosial kepada masyarakat,” imbuh Anne.

Baca Juga: Pastikan Kualitas Rumah Subsidi, SiPetruk Tidak Akan Hambat Pengembang

Sementara itu, Eko Djoeli Heripoerwanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini sektor properti menjadi rigid sektor, meliputi konstruksi dan realestate yang dapat menimbulkan multiplier effect atas pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan berbagai usaha mikro dan menengah untuk menghasilkan bahan baku bangunan maupun tenaga.

“KPR Subsidi menjadi soko guru tumbuhnya perekonomian di Indonesia, kami mengapresiasi para stakeholder yang saat ini terus bahu membahu menjaga sektor perumahan ini tetap berjalan,” ujar Eko.

Dia juga berpesan kepada para peserta akad kredit massal KPR FLPP Bank BNI, agar segera menghuni dan memelihara rumah yang telah dibeli. Selain itu, Eko juga meminta mengecek kondisi rumah untuk memastikan bahwa seluruh unsur rumah berfungsi dan layak. Di antaranya fungsi pintu dan jendela yang bekerja dengan normal hingga fasilitas listrik dan air yang harus ada. 

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Puncak HUT KPR BTN ke-48 di Mall Kota Kasablanka, Ahad, 15 Desember 2024. (Foto: Kementerian PKP)
Puncak HUT KPR BTN ke-48 di Mall Kota Kasablanka, Ahad, 15 Desember 2024. (Foto: Kementerian PKP)
Perumahan MBR. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Perumahan MBR. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
MBR Sektor Informal (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
MBR Sektor Informal (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Global Market Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, dan Head Digital Banking Maybank Indonesia, Charles Budiman berdiskusi disela-sela Luncheon Talk SBN Pasar Sekunder melalui M2U ID App. (Sumber: Maybank)
Global Market Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, dan Head Digital Banking Maybank Indonesia, Charles Budiman berdiskusi disela-sela Luncheon Talk SBN Pasar Sekunder melalui M2U ID App. (Sumber: Maybank)