ATR/BPN Paparkan Kinerja di 2023 dan Program Kerja Strategis di 2024

Penyerapan anggaran Kementerian ATR/BPN di 2023 mencapai 97,55% atau meningkat dibanding tahun sebelumnya, yakni sebesar 93,61%.

Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto (Foto: Dok. ATR/BPN)
Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto (Foto: Dok. ATR/BPN)

RealEstat.id (Jakarta) – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyampaikan Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2023 dan Program Kerja Strategis Tahun Anggaran 2024.

Dari segi serapan anggaran, pada tahun 2023 Kementerian ATR/BPN berhasil mencapai 97,55% meningkat dari tahun sebelumnya di mana capaian pada tahun 2022 sejumlah 93,61%.

Menurut Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto, capaian ini merupakan sejarah bagi Kementerian ATR/BPN yang harus diapresiasi. Hal ini patut disyukuri dan dipertahankan dengan harapan tahun depan ATR/BPN mampu memperoleh kinerja yang sama.

"Terima kasih atas kinerja dan kerja spartan dari Bapak Ibu sekalian seluruh jajaran dari pusat sampai daerah," kata Hadi Tjahjanto, dalam acara Coffee Morning Kementerian ATR/BPN yang dihelat Kamis (11/1/2024).

Baca Juga: Serahkan Sertifikat PTSL Door to Door, ATR/BPN: Harus Segera Diselesaikan

Memasuki tahun 2024, Menteri ATR/Kepala BPN mengimbau kepada seluruh jajarannya untuk kerja lebih spartan lagi dalam menyelesaikan program strategis nasional Kementerian ATR/BPN.

Mulai dari pendaftaran tanah, ditargetkan akhir 2024, Kementerian ATR/BPN berhasil menuntaskan pendaftaran tanah sebanyak 120 juta bidang dari target 126 juta bidang dengan salah satu upayanya menetapkan Kota/Kabupaten Lengkap semaksimal mungkin.

"Realisasi untuk penyelesaian PTSL juga benar-benar harus menjaga kualitas dan kuantitas supaya tidak ada yang namanya residu walaupun akan kita selesaikan jika ditemukan. Saya target kita di tahun ini bisa mewujudkan 100 Kota/Kabupaten Lengkap," ujar Hadi Tjahjanto.

Selanjutnya, komitmen yang terus dijalankan Kementerian ATR/BPN yaitu dalam pemberantasan mafia tanah. Salah satu upaya konkret dalam menuntaskan hal ini, menurut Hadi Tjahjanto, adalah dengan menerapkan sertipikat tanah elektronik pada program redistribusi tanah.

Baca Juga: Kementerian ATR/BPN Targetkan 120 Juta Bidang Tanah Terdaftar di 2024

"Saya minta redistribusi disertipikatkan secara elektronik, sehingga tidak akan ada titipan semua akan terlihat apabila mereka bukan penduduk di situ," lanjutnya.

Terkait dengan sertipikat tanah elektronik, Menteri ATR/Kepala BPN harapkan bisa diimplementasikan di seluruh Kantor Pertanahan termasuk sertipikat redistribusi tanah.

Menurutnya, selain sertipikat yang harus diterbitkan secara elektronik, program redistribusi tanah sendiri harus diperhatikan dengan koordinasi dan kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait.

Fokus lainnya yang diungkapkan Hadi Tjahjanto adalah terkait dengan kesejahteraan pegawai. Ia mengatakan peningkatan persentasi Tunjangan Kinerja telah disetujui sehingga saat ini Tukin mencapai 80%. Tak hanya itu, ia juga turut memperhatikan sistem mutasi dan rotasi pegawai yang telah mengabdi di wilayah timur Indonesia.

Baca Juga: Konflik Pertanahan di Lokasi PSN, ATR/BPN: Masyarakat Tidak Hadir Musyawarah Dianggap Setuju

"Ini menjadi perhatian kita karena bagian dari kesejahteraan anggota adalah kita memperhatikan hal-hal seperti itu, kalau seandainya bisa cepat ini lebih bagus Pak Sekjen," ungkapnya.

Kementerian ATR/BPN juga tengah fokus dalam penguatan lembaga. Di antaranya dengan melaksanakan kerja sama dengan Mahkamah Agung (MA) dan memperkuat sistem advokasi bagi seluruh jajaran.

Adapun isi dari kerja sama dengan MA diungkapkan Hadi Tjahjanto adalah salah satunya akan memberikan sertifikasi kepada para hakim dan saksi ahli terkait dengan ilmu pertanahan, sehingga dengan demikian para hakim paham permasalahan di lapangan dan memiliki saksi ahli juga, sehingga memutuskan dengan tepat sesuai data di lapangan.

"Untuk itu mari terus kita laksanakan sosialisasi di daerah, ini harus kita kawal dan termasuk juga saya ingin mengingatkan kita perlu badan advokasi untuk pegawai di lapangan supaya mereka merasa terlindungi apabila melaksanakan tugas sesuai prosedur," imbuh Menteri ATR/Kepala BPN.

Baca Juga: Ungkap Rencana Tata Ruang 2045, ATR/BPN Singgung 'Blue Connectivity'

Lebih lanjut dia mengatakan di tahun 2024 ini ATR/BPN harus lebih banyak turun ke lapangan untuk merealisasikan sertipikat untuk rakyat dan percepatan-percepatan dalam program redistribusi maupun PTSL agar target 2024 sesuai dengan yang kita harapkan.

"Mari kita kerja lebih spartan lagi, terima kasih atas kinerja tahun 2023, target yang saya sampaikan tadi supaya segera direncanakan dan insyaallah dengan kerja bersama apa yang kita targetkan bisa terealisasi dengan baik," pungkas Hadi Tjahjanto.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN, Suyus Windayana menyampaikan program strategis 2024 Kementerian ATR/BPN di antaranya Program Dukungan Manajemen, Program Penataan Ruang, dan Program Pengelolaan dan Pelayanan Pertanahan.

Dia mengingatkan, sejalan dengan arahan presiden, agar APBN dibelanjakan untuk kegiatan produktif yang betul-betul dirasakan dan berdampak bagi masyarakat.

"Kita cek lagi mana kegiatan yang masih bisa ditunda dan akan dialihkan ke program prioritas seperti PTSL, redistribusi tanah, sertipikat tanah elektronik, pemberantasan mafia tanah, dan pengadaan tanah, karena itu betul-betul yang dirasakan langsung masyarakat," tutur Suyus Windayana.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Foto: Dok. Kementerian PU
Foto: Dok. Kementerian PU
Ilustrasi program 3 juta rumah, (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi program 3 juta rumah, (Sumber: BP Tapera)
Anak-anak penghuni Rusun Pasar Rumput (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Anak-anak penghuni Rusun Pasar Rumput (Foto: Dok. Kementerian PKP)