Apartemen Sewa Jakarta Mesti Bersaing dengan Kondominium dan Hotel Bintang 5

Hingga Kuartal III 2024, Jakarta memiliki 10.444 unit apartemen sewa, di mana 74% merupakan apartemen servis dan 26% sisanya non apartemen servis.

Foto: Dok. Freepik.com
Foto: Dok. Freepik.com

RealEstat.id (Jakarta) – Di Kuartal III 2024, pasar apartemen sewa Jakarta mendapat pasokan baru dengan beroperasinya Somerset Kencana yang berlokasi di Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Apartemen servis (serviced apartment) dengan 148 unit ini merupakan properti baru yang merupakan bagian dari portofolio brand Ascott di Jakarta.

Leads Property mencatat, hingga Kuartal III 2024, Jakarta memiliki 10.444 unit apartemen sewa, di mana 74% merupakan apartemen servis dan 26% sisanya non apartemen servis.

Baca Juga: Pasar Apartemen Sewa Jakarta: Tak Hanya Diminati Ekspatriat dan Corporate Client

Associate Director Research & Consultancy Services Leads Property, Martin Samuel Hutapea menjelaskan, dari sisi lokasi, pengembangan apartemen sewa masih terkonsenterasi di kawasan CBD Jakarta.

"Namun, semakin tingginya harga lahan di pusat kota turut mendorong pengembang untuk mencari peluang untuk mengembangkan propertinya di luar Kawasan CBD," tuturnya.

Sementara itu, riset Leads Property memperlihatkan, permintaan kumulatif apartemen sewa di Jakarta pada Kuartal III 2024 mencapat 6.685 unit atau meningkat sebesar 191 unit dari kuartal sebelumnya.

Menurut Martin, mayoritas penyewa apartemen sewa berasal dari klien korporat, karena apartemen sewa dinilai menjadi opsi hunian yang fleksibel bagi ekspatriat mereka yang ditugaskan di Jakarta dalam jangka Panjang.

Baca Juga: Tingkat Hunian Naik, Tarif Apartemen Sewa di Jakarta Turun

Selain itu, apartemen sewa, khususnya apartemen servis, juga dapat menyediakan hunian dengan fasilitas setara hotel, sehingga menjadi opsi menarik dibandingkan kondominium strata-title yang disewakan.

Selain klien korporat, okupansi apartemen sewa juga turut didorong permintaan dari masa tinggal jangka pendek, yaitu kalangan wisatawan terutama wisatawan dengan keluarga.

"Ukuran kamar yang lebih luas serta tersedianya fasilitas dapur dan area ruang tamu terpisah dianggap menjadi keuntungan bagi para tamu," tutur Martin.

Secara keseluruhan, hingga Kuartal III 2024, rata-rata tingkat hunian (okupansi) apartemen sewa di Jakarta mencapai 64%, di mana tingkat hunian apartemen servis mencapai 67%, sedangkan non apartemen servis hanya 55%.

Baca Juga: Tips Sewa Apartemen Bulanan untuk Hemat Pengeluaran

"Adanya perbedaan ini menyoroti tren preferensi saat ini terhadap opsi akomodasi layanan, terutama di kalangan penyewa yang mencari fleksibilitas dan pengalaman tinggal yang mirip dengan hotel," tutur Martin.

Sementara itu, rata-rata harga sewa apartemen di Jakarta pada Kuartal III 2024 mencapai USD20,4 per meter persegi per bulan. Harga sewa apartemen servis mencapai USD23 per meter persegi per bulan, sedangkan non apartemen servis berkisar USD13 per meter persegi per bulan.

Martin menambahkan, harga sewa apartemen di Jakarta secara keseluruhan sedikit meningkat sebesar 2,3% dibanding kuartal sebelumnya.

"Kendati demikian, apartemen sewa masih harus bersaing dengan kondominium segmen atas dan mewah, karena harga sewa yang ditawarkan pemilik unit cukup kompetitif, selain juga bersaing dengan Hotel Bintang 5 yang menyediakan fasilitas long term stay," terangnya.

Baca Juga: Pasar Apartemen Sewa di Jakarta Menggeliat, Ini Indikatornya

Dominasi Ekspatriat Asia

Di masa depan, permintaan apartemen sewa di Jakarta masih didominasi oleh tamu korporat dan pelancong bisnis, khususnya ekspatriat Asia yang mencari hunian berfasilitas lengkap dengan durasi sewa fleksibel.

Apartemen sewa juga diprediksi akan berkembang ke daerah di sekitar Jakarta, misalnya di area PIK serta daerah Kawasan Industri seperti Bekasi dan Cikarang untuk mengakomodasi kebutuhan hunian ekspatriat perusahaan asing di kawasan tersebut.

"Ekspatriat dari Asia, khususnya dari China, akan tersebar bukan hanya di kawasan CBD Jakarta, namun juga di kawasan Pantai Indah Kapuk," kata Martin.

Masa kerja ekspatriat yang semakin pendek akan mengharuskan pengelola apartemen sewa untuk lebih fleksibel dalam memberikan masa sewa, bukan lagi tahunan, namun bulanan.

"Sementara itu, apartemen sewa yang berlokasi didekat MRT dan pusat perkantoran akan makin banyak diminati untuk menghindari kemacetan Jakarta," pungkasnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Perkantoran CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id)
Perkantoran CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id)