1.823 Rumah di Bogor Direnovasi Lewat Program BSPS

Program BSPS di Kota Bogor tersebar di beberapa lokasi, di antaranya Bogor Barat, Bogor Selatan, Bogor Utara, Tanah Sereal, Bogor Tengah, dan Bogor Timur.

Program BSPS di Bogor. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Program BSPS di Bogor. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Bogor) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) menyalurkan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau Program Bedah Rumah kepada sebanyak 1.823 rumah tidak layak huni untuk masyarakat di Bogor, Jawa Barat.

Progam BSPS ini dapat dijalankan setelah melalui proses verifikasi yang tepat di lapangan oleh petugas Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL). Jadi Program BSPS ini akan tepat sasaran, tepat waktu dalam proses pembangunan dan tepat pemanfaatan karena bertujuan untuk membuat rumah layak huni dan yang paling utama adalah akuntabel.

Demikian penjelasan Direktur Rumah Swadaya Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, KM Arsyad, saat mewakili Direktur Jenderal Perumahan Khalawi Abdul Hamid dalam acara Serah Terima Buku Tabungan (Serbutab) bagi masyarakat penerima Program BSPS di Balaikota Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/7/2020).

Baca Juga: Program Bedah Rumah di Jawa Barat, 13.902 RTLH Direnovasi

KM Arsyad menjelaskan, tahun ini Provinsi Jawa Barat mendapatkan alokasi Program BSPS sebanyak 8.928 unit melalui Satuan Kerja Strategis Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR.

"Jumlah alokasi bedah rumah sebanyak 1.823 unit dari Kementerian PUPR adalah Rp25,9 miliar," terangnya.

KM Arsyad menambahkan, alokasi penyaluran Program BSPS di Kota Bogor tersebar di beberapa lokasi di antaranya di Bogor Barat (340 unit), Bogor Selatan (579 unit), Kota Bogor Utara (260 unit), Tanah Sereal (320 unit), untuk Bogor Tengah (200 unit), Bogor Timur (240 unit).

Baca Juga: 4.500 RTLH di Jambi Dapat Bantuan Bedah Rumah

Setiap penerima Program BSPS Kementerian PUPR, imbuhnya, mendapatkan bantuan sebesar Rp17,5 juta yang terbagi sebanyak Rp15 juta berupa bahan bangunan dan Rp2,5 juta untuk upah pekerja.

"Melalui Program BSPS ini Kementerian PUPR berupaya menjaga perekonomian masyarakat melalui program padat karya tunai berupa upah untuk pekerja," terangnya.

Salah seorang penerima bantuan Program BSPS, Yuyun Yuniarto dari Bogor Timur, mengucapkan terimakasih atas bantuan bedah rumah dari pemerintah ini.

Baca Juga: 488 Rumah di Morowali Dapat Dana BSPS Masing-masing Rp17,5 Juta

"Alhamdulillah bantuan bedah rumah dari Kementerian PUPR sangat sangat berguna bagi saya dan keluarga untuk membangun rumah orangtua saya yang hampir rubuh. Bantuan bedah rumah ini ini pun mendorong keluarga saya untuk saling membantu antar sesama anggota keluarga untuk memberikan tempat tinggal yang layak untuk orangtua," katanya.

Hal senada juga disampaikan Rudianto warga Kampung Pabuaran, Kelurahan Pengayanan, Bogor Selatan yang juga menerima bantuan program BSPS ini. Dirinya mengungkapkan, sebelum mendapat bantuan ini rumahnya sering bocor karena atapnya dari seng seadanya. Penyangga atap yang lapuk membuat dirinya beserta keluarga sering was-was jika hujan deras turun.

"Terus terang saya dan keluarga sangat terbantu dengan adanya program BSPS dari Kementerian PUPR ini. Dulu rumah saya kerangka atapnya dari kayu seadanya tapi sekarang bisa pakai baja ringan dan atapnya juga tidak bocor lagi. Sekarang saya bersama keluarga bisa segera menempati rumah yang lebih layak dan aman. Kami pun berswadaya dengan menabung untuk membeli bahan bangunan," katanya.

Baca Juga: Program Sarhunta: 2.750 Rumah Tidak Layak Huni di Lokasi Wisata Disulap Jadi Homestay

Walikota Bogor, Bima Arya menerangkan, Pemkot Bogor sangat mendukung pelaksanaan Program BSPS Kementerian PUPR. Menurutnya warga Bogor sangat membutuhkan bantuan perumaha. mengingat jumlah rumah tidak layak huni juga masih cukup tinggi.

Pemkot Bogor, imbuhnya, menilai para TFL yang bertugas di lapangan bekerja keras untuk menyalurkan Program BSPS meskipun di masa pandemi Covid-19. Rumah yang layak menjadi tempat bagi keluarga yangbtepat agar terhindar dari Covid-19. Pihaknya juga mentargetkan hingga tahun 2024 sebanyak 20.000 rumah di Kota Bogor seluruhnya layak huni.

"Program BSPS ini sejalan dengan visi Kota Bogor untuk mewujudkan rumah yang layak huni serta Kota Bogor Layak Untuk Keluarga. Kami juga mendorong agar pembangunan rumah layak bukan hanya di wilayah perkotaan saja tapi juga di pinggiran kota," katanya.

Berita Terkait

Perumahan Subsidi (Foto: Istimewa)
Perumahan Subsidi (Foto: Istimewa)
Foto: Dok. Kementerian PKP
Foto: Dok. Kementerian PKP
Wamen PKP, Fahri Hamzah berbincang dengan warga di NTB. (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Wamen PKP, Fahri Hamzah berbincang dengan warga di NTB. (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Perumahan Subsidi di Gorontalo (Foto: Istimewa)
Perumahan Subsidi di Gorontalo (Foto: Istimewa)